Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.760 Rumah Rusak Akibat Gempa di Banten, Kemungkinan Masih Bertambah

Kompas.com - 26/01/2018, 16:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 6,1, yang terjadi di barat daya Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (23/1/2018), mempunyai dampak kerusakan yang besar.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jumat (26/1/2018), menyatakan sebanyak 2.760 rumah rusak akibat gempa tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, jumlah rumah yang rusak itu datanya masih mungkin bertambah.

Hal ini mengingat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih terus melakukan pendataan.

"Pendataan masih dilakukan oleh BPBD. Data masih terus dilakukan verifikasi oleh BPBD hingga data by name by address. Diperkirakan jumlah kerusakan rumah bertambah," kata Sutopo, melalui siaran pers, Jumat (26/1/2018).

2.760 unit rumah rusak itu rinciannya 291 rumah rusak berat (RB), 575 rusak sedang (RS), dan 1.894 rusak ringan (RR).

(Baca juga: BNPB: Setelah Gempa Besar, Sudah 53 Kali Gempa Susulan di Lebak)

 

Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak adalah daerah yang paling banyak terdapat kerusakan bangunan rumah karena posisinya berdekatan dengan pusat gempa.

Selain itu juga terdapat kerusakan bangunan lainnya meliputi 7 unit fasilitas peribadatan, 2 unit fasilitas kesehatan, 17 unit fasilitas pendidikan, 6 unit kantor atau gedung pemerintahan, dan 63 unit fasilitas umum. BNPB menaksir kerugian mencapai ratusan miliar rupiah.

Selain menimbulkan kerusakan materi, gempa ini juga menyebabkan 1 orang tewas. Korban bernama Nana Karyana (40), meninggal karena serangan jantung, yang mana saat gempa korban sedang memperbaiki atap genteng rumah.

"Korban kaget dan jatuh kemudian pingsan dan akhirnya meninggal dunia," ujar Sutopo.

(Baca juga: Bahagianya Siswa Tunanetra Belajar Selamatkan Diri Ketika Gempa Datang)

Sejumlah siswa tunanetra di PSBN Wyataguna saat berlari menuju lapangan dalam kegiatan simulasi bencana gempa di PSBN Wyataguna, Jalan Padjadjaran, Bandung, Jumat (26/1/2018).KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Sejumlah siswa tunanetra di PSBN Wyataguna saat berlari menuju lapangan dalam kegiatan simulasi bencana gempa di PSBN Wyataguna, Jalan Padjadjaran, Bandung, Jumat (26/1/2018).

Sementara 11 orang luka-luka di mana 7 orang luka berat dan 4 luka ringan akibat kejadian ini.

BNPB menyatakan terus memberikan bantuan terhadap korban gempa. Kepala BNPB Willem Rampangilei telah menyerahkan bantuan logistik senilai Rp 302,9 juta kepada BPBD Lebak.

Bantuan berupa sandang 25 paket, tenda gulung 20 lembar, karung plastik 3.000 lembar, kantung mayat 5 lembar, perlengkapan sekolah 300 paket, perlengkapan makan 160 paket, paket rekreasional 140, peralatan dapur keluarga 40, kidsware 45 paket, familykit 10 paket dan paket kesehatan keluarga 10 paket.

Selain itu juga bantuan 1 unit mobil double gardan untuk operasional BPBD.

Sutopo mengatakan, Bupati Lebak telah menetapkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat penanganan gempa di Kabupaten Lebak yang berlaku 14 hari mulai Selasa (23/1/2018) hingga Senin (5/2/2018).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com