Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisasi Gugatan ke MK, DPR dan UKP PIP Bahas Kerja Sama Penyusunan Undang-undang

Kompas.com - 25/01/2018, 15:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP PIP) dan DPR membahas kerja sama dalam bidang penyusunan undang-undang.

Hal itu berangkat dari banyaknya undang-undang yang diujimaterikan di Mahkamah Konstitusi (MK).

Karena itu Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan pihaknya tengah berupaya membangun kerja sama dengan UKP PIP agar undang-undang yang digugat ke MK semakin sedikit sehingga langsung bisa dioperasionalkan.

"UKP PIP nanti akan bekerja sama dengan DPR untuk melakukan legislatif review terutama terhadap undang-undang yang bertentangan dengan Pancasila. Karena kalau keputusan MK untuk melihat pengadilan maka prosesnya lama," kata Bamsoet, sapaannya, usai menerima kunjungan UKP PIP di Komplekals Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/1/2018).

Ia menambahkan UKP PIP tentunya memiliki kapasitas untuk menguji apakah undang-undang yang dibuat DPR sudah sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

(Baca juga: Ketua UKP-PIP Prihatin Ada Gubernur Salah Baca Teks Pancasila)

Dengan kerja sama antara DPR dan UKP PIP, Bamsoet meyakini Pancasila dan UUD 1945 akan terlembagakan dalam sistem perundang-undangan di Indonesia.

Hal senada disampaikan Kepala UKP PIP Yudi Latief. Ia mengatakan banyak undang-undang yang dibuat DPR namun bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

Karena itu dibutuhkan kerja sama antara UKP PIP dan DPR untuk memastikan undang-undang yang dibuat tidak bertentangan dengan keduanya.

"Sehingga DPR tidak hanya menjalankan aspek teknis perundang-undangan. Tapi sesama lembaga tinggi negara sama-sama mengawal Pancasila. Bersyukur pertemuan itu mencerminkan suatu semangat yang sama," kata dia seusai pertemuan dengan Ketua DPR.

Sementara itu, anggota Dewan Pengarah UKP PIP Mahfud MD juga menilai penting hal itu. Ia menyebut kerja sama antara UKP PIP dengan DPR dalam penyusunan undang-undang sebagai legislative review.

"Banyak undang-undang yang tidak sesuai dengan UUD 1945 dan Pancasila. Tetapi proses perubahan tidak mudah. Banyak undang-undang kita bertentangan dan tidak bisa diselesaikan karena ada ego sektoral. Saling kunci," kata Mahfud yang juga hadir dalam pertemuan.

"Sehingga dalam proses legislasi kami sepakat melakukan penjajakan bagaimana kami memikirkan mekanisme undang-undang tapi cepat," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com