Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Kalau Sekjen Golkar Sekarang Jenderal, Itu Tak Lepas dari Masa Lalu

Kompas.com - 24/01/2018, 00:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyinggung soal keterlibatan para purnawirawan TNI yang terjung ke dunia politik, termasuk mantan Danjen Kopassus Lodewijk Freidrich Paulus yang kini menjadi Sekretaris Jenderal Partai Golkar.

Menurut dia, keterlibatan Lodewijk di dunia politik kini tak lepas dari sejarah panjang TNI di Partai Golkar.

Dia pun bercerita saat pemilu dilaksanakan di era Orde Baru, hanya ada tiga partai yang diperbolehkan pemerintah yakni Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia, dan Partai Persatuan Pembangunan.

Golkar, di mana Kalla merupakan salah satu tokoh pentingnya, merupakan partai berkuasa saat itu. Bahkan, ABRI juga saat itu dikenakan atribut berwarna kuning khas Partai Golkar.

"Sehingga pada suatu saat, pendahulu bapak-bapak sekalian juga kadang-kadang pakai baju kuning. Karena dipaksa pakai baju kuning," kata Kalla di hadapan peserta Rapim di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2018).

Baca juga : Reshuffle Kabinet, Jenderal di Lingkaran Jokowi Bertambah

Oleh karena itu, kata Kalla, citra tentara selalu melekat pada Partai Golkar hingga kini. Sambil berkelakar, ia menyinggung Sekretaris Jenderal Partai Golkar yang baru menggantikam Idrus Marham, Lodewijk Freidrich Paulus.

Diketahui, Lodewijk merupakan perwira TNI lulusan Akademi Militer pada tahun 1981 dan pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 2009.

"Jadi kalau Sekjen Golkar sekarang Jenderal, itu menghubungkan masa lalu. Karena tidak lepas dari pada masa lalu," kata Kalla disambut tawa peserta.

Namun, Kalla tak ingin masa lalu terulang di mana tentara bisa berpolitik praktis. Ia menegaskan, baik Polri maupun TNI harus bersikap netral dan tidak punya hak memilih atau dipilih dalam kontestasi politik. Kecuali dia mengundurkan diri dari instansinya.

Baca juga : Profil Lodewijk Freidrich, Mantan Danjen Kopassus yang Jadi Sekjen Golkar

"Bukan berati saya minta tentara ikut lagi, tidak. Tapi pengalaman pada waktu itu semua ikut pemilu dan itu juga tak menimbulkan masalah. Sekarang ini tentu masalahnya berbeda. Sangat berbeda," kata Kalla.

Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus resmi menjabat Sekjen Golkar menggantikan Idrus Marham. Hal tersebut diumumkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terkait kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Senin (22/1/2018).

Sementara Idrus Marham ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa.

Kompas TV Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumumkan kepengurusan baru partai berlambang beringin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com