Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar Anggap Wajar Mantan Tentara Masuk Golkar

Kompas.com - 22/01/2018, 18:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich menilai wajar masuknya dia ke dalam jajaran petinggi DPP Partai Golkar sebagai mantan tentara. Ia justru menilai masuknya mantan tentara ke dalam Golkar menguatkan sejarah berdirinya partai berlambang beringin itu.

"Kalau tentara masuk Golkar itu kan kembali ke sejarah berdirinya Golkar. Kan dari ormas-ormas menyatu buat sekretariat bersama untuk menghadapi dinamika bangsa saat itu, berkembang dan bisa bersatu. Kalau ada ternyata tentara masuk ke situ itu kembali ke kami (Golkar)," kata Lodewijk, di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (22/1/2018).

Ia mengatakan, setelah pensiun dari dunia militer, ia mencari aktualisasi lain di dunia politik, tepatnya di Golkar. Karena itu, ia tak menganggap aneh dirinya yang seorang mantan tentara kini menjadi Sekjen Golkar.

Baca juga : Profil Lodewijk Freidrich, Mantan Danjen Kopassus yang Jadi Sekjen Golkar

Lodewijk menambahkan dirinya terus mencoba belajar dengan kehidupan di partai politik, khususnya partai besar dan punya banyak pengalaman seperti Golkar.

Ia mengakui kehidupan sebagai politisi berbeda dengan di militer dimana ia menghabiskan waktunya dulu. Namun, Lodewijk mengatakan sebagai seorang mantan tentara bisa beradaptasi dengan baik. Bahkan, pada pemilu 2019, Lodewijk akan mendaftarkan diri sebagai caleg Golkar.

"Insya Allah. Akan maju DPR RI," lanjut Lodewijk.

Letjen (Purn) Lodewijk Freidrich Paulus resmi menjabat Sekjen Golkar menggantikan Idrus Marham setelah kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar diumumkan oleh Airlangga Hartarto selaku ketua umum.

Airlangga mengumumkan struktur kepengurusan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/1/2018).

Baca juga : Pilih Lodewijk Jadi Sekjen Golkar, Airlangga Bantah Ditekan

Sebelum memasuki dunia politik, Lodewijk ialah perwira tinggi di TNI Angkatan Darat. Lodewijk merupakan perwira TNI lulusan Akademi Militer pada tahun 1981.

Ia banyak mengisi posisi penting di Kopassus. Di sana, ia sempat menjadi komadan pasukan elit Kopassus yakni Satuan Penanggulangan Teror (Gultor) 81

Ia juga pernah menjabat Komandan Jenderal Kopassus pada tahun 2009. Kemudian pada 2011 ia menjabat Pangdam I Bukit Barusan.

Lodewijk memasuki masa pensiun pada tahun 2015. Setelah itu ia terdaftar sebagai kader Golkar. Padal tahun 2016 ia tercatat sebagai Koordinator Bidang Kajiam Strategis DPP Partai Golkar.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menambah satu kursi lagi di kabinet untuk Partai Golkar. Jokowi juga mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus 'Justice Collaborator'

LPSK dan Kemenkumham Bakal Sediakan Rutan Khusus "Justice Collaborator"

Nasional
Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Alasan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Hadirkan JK sebagai Saksi Meringankan

Nasional
Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Dewas KPK Tolak Ahli yang Dihadirkan Nurul Ghufron karena Dinilai Tidak Relevan

Nasional
Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Ngadu ke DPR Gara-gara UKT Naik 500 Persen, Mahasiswa Unsoed: Bagaimana Kita Tidak Marah?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Soal Revisi UU MK, Hamdan Zoelva: Hakim Konstitusi Jadi Sangat Tergantung Lembaga Pengusulnya

Nasional
Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Cecar Sekjen DPR, KPK Duga Ada Vendor Terima Keuntungan dari Perbuatan Melawan Hukum

Nasional
Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nurul Ghufron Sebut Komunikasi dengan Eks Anak Buah SYL Tak Terkait Kasus Korupsi

Nasional
TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com