JAKARTA, KOMPAS.com - TNI mengirimkan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Senin (15/1/2018).
Satgas itu dikirim menggunakan pesawat Hercules A-1326 dan bertugas menanggulangi wabah penyakit campak dan gizi buruk di kabupaten tersebut.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah mengatakan, pengiriman Satgas itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Menindaklanjuti perintah Presiden itu, Panglima TNI membentuk Satgas Kesehatan TNI KLB untuk membantu Kementerian Kesehatan dalam rangka membantu warga Asmat yang terkenda KLB wabah penyakit," ujar Sabrar melalui siaran pers.
Baca juga: Kemensos Kirim Makanan ke Asmat
Di Asmat, TNI telah menerjunkan tim kesehatan dari Kodam XVII/Cendrawasih untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten menanggulangi wabah penyakit itu.
Satgas Kesehatan TNI KLB ini terdiri dari 53 personel Puskes TNI, Puskesad, Diskesal dan Diskesau. Mereka terbagi lagi ke dalam beberapa spesifikasi pekerjaan, mulai dari dokter spesialis dan paramedis.
Baca juga: 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Menteri Yohanna Telepon Bupati Asmat
Satgas itu membawa obat-obatan sesuai dengan kebutuhan, yakni vaksin campak serta vaksin difteri.
"Selain itu, Satgas juga membawa logistik berupa makanan siap saji sebanyak 11.100 pack untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit," ujar Sabrar.
Diberitakan, wabah penyakit campak dan gizi buruk tengah melanda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.
Menurut pemerintah daerah setempat, tercatat ada 61 anak sejak bulan September 2017 hingga saat ini dikabarkan meninggal dunia akibat terkena penyakit tersebut.
Baca juga: Wabah Campak di Asmat, Kodam XVII/Cenderawasih Terjunkan Tim Medis
Tim kesehatan dari Pemda setempat sudah diterjunkan ke 23 distrik (kecamatan) yang mencakup 224 kampung (desa). Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan wabah campak yang lebih besar.
Sejak September 2017 hingga 11 Januari 2018, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.