Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Penyakit di Asmat, TNI Kirim Paramedis hingga Dokter Spesialis

Kompas.com - 16/01/2018, 20:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI mengirimkan Satgas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) ke Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, Senin (15/1/2018).

Satgas itu dikirim menggunakan pesawat Hercules A-1326 dan bertugas menanggulangi wabah penyakit campak dan gizi buruk di kabupaten tersebut.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sabrar Fadhilah mengatakan, pengiriman Satgas itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

"Menindaklanjuti perintah Presiden itu, Panglima TNI membentuk Satgas Kesehatan TNI KLB untuk membantu Kementerian Kesehatan dalam rangka membantu warga Asmat yang terkenda KLB wabah penyakit," ujar Sabrar melalui siaran pers.

Baca juga: Kemensos Kirim Makanan ke Asmat

Di Asmat, TNI telah menerjunkan tim kesehatan dari Kodam XVII/Cendrawasih untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten menanggulangi wabah penyakit itu.

Mayjen Sabrar FadhillahKristian Erdianto Mayjen Sabrar Fadhillah
Sabrar menambahkan, pengiriman Satgas tersebut sudah sesuai Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, yakni yang mengatur mengenai Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Satgas Kesehatan TNI KLB ini terdiri dari 53 personel Puskes TNI, Puskesad, Diskesal dan Diskesau. Mereka terbagi lagi ke dalam beberapa spesifikasi pekerjaan, mulai dari dokter spesialis dan paramedis.

Baca juga: 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Menteri Yohanna Telepon Bupati Asmat

Satgas itu membawa obat-obatan sesuai dengan kebutuhan, yakni vaksin campak serta vaksin difteri.

"Selain itu, Satgas juga membawa logistik berupa makanan siap saji sebanyak 11.100 pack untuk membantu warga Asmat yang terkena wabah penyakit," ujar Sabrar.

Diberitakan, wabah penyakit campak dan gizi buruk tengah melanda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua.

Menurut pemerintah daerah setempat, tercatat ada 61 anak sejak bulan September 2017 hingga saat ini dikabarkan meninggal dunia akibat terkena penyakit tersebut.

Baca juga: Wabah Campak di Asmat, Kodam XVII/Cenderawasih Terjunkan Tim Medis

Tim kesehatan dari Pemda setempat sudah diterjunkan ke 23 distrik (kecamatan) yang mencakup 224 kampung (desa). Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan wabah campak yang lebih besar.

Sejak September 2017 hingga 11 Januari 2018, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.

Kompas TV Korban meninggal akibat campak dan gizi buruk di Asmat, Papua, mencapai 63 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang



Terkini Lainnya

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com