JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta pemerintah daerah Kabupaten Asmat, Provinsi Papua bergerak cepat dalam menyelesaikan persoalan yang membelit warganya.
Hal itu diutarakan Tjahjo menanggapi wabah campak dan gizi buruk yang melanda Kabupaten Asmat, Provinsi Papua. Tercatat 61 anak sejak bulan September 2017 hingga saat ini dikabarkan meninggal dunia.
"Kejadian di Asmat, itu saya yakin mulai kepala suku, kepala daerah, kades sampai kecamatan tahu. Jangan ditutupi untuk segera ada action untuk menyelamatkan warga," ujar Tjahjo di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Baca juga : 4 Bulan 61 Anak Meninggal akibat Campak dan Gizi Buruk, Ini Kata Bupati Asmat
Tak cuma itu, ia pun meminta kepada jajaran pemerintah daerah lainnya agar selalu aktif memantau terkait perkembangan situasi dan kondisi di daerahnya.
"Jajaran pemda mulai dari gubernur sampai kades harus terus melakukan pengecekan terhadap kondisi masyarakatnya dan kondisi daerahnya," ujar Tjahjo.
"Area rawan bencana, kemungkinan-kemungkinan adanya penyakit, masalah-masalah kemasyarakatan. Saya kira di daerah sudah ada protap untuk segera ditangani," kata dia.
Baca juga : Wabah Campak di Asmat, Kodam XVII/Cenderawasih Terjunkan Tim Medis
Tjahjo juga menegaskan bahwa pemerintah daerah diimbau segera melaporkan kepada pemerintah pusat jika menemui masalah yang dihadapi sendirian di daerahnya.
"Kalau bencana ke BNPB, kebakaran hutan ke Kementerian Lingkungan Hidup, kalau masalah kesehatan ke Kemenkes. Itu yang penting. Jadi jangan sampai daerah tidak tahu keberadaan dan kondisi masyarakat yang ada," kata dia.
"Kemendagri sudah ada posko ya, yang tiap pagi sampai siang selalu kontak daerah. Ada masalah apa, supaya cepat koordinasinya. Ini masalah koordinasi yang harus cepat dalam upaya melayani masyarakat," tambah dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.