Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Panggil Pihak Pengelola Gedung BEI yang Ambrol

Kompas.com - 16/01/2018, 14:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memastikan akan memanggil pihak pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk dimintai keterangan terkait ambrolnya mezanin di Tower 2.

"Itu (pemeriksaan pengelola) tahap berikutnya, ya. Bagaimana Direktorat Reskrimum Polda Metro yang menanganinya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/1/2018).

Pemanggilan akan dilakukan setelah polisi mengumpulkan hasil laboratorium forensik terkait peristiwa tersebut. Setyo mempersilakan jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim khusus untuk mengaudit gedung tersebut.

Tim itu nantinya terdiri dari akademisi, ahli sipil, hingga pelaku dunia usaha.

"Itu kan kompetensi Pemprov, bukan polisi," kata Setyo.

(Baca juga: Kronologi Ambrolnya Mezanin Gedung BEI...)

Saat ini, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah memeriksa sepuluh saksi terkait ambrolnya selasar gedung BEI. Pemeriksaan dilakukan sejak Selasa pagi sejak pukul 10.00 WIB

Pekerja memperhatikan kerusakan yang terjadi akibat ambruknya jembatan penghubung di dalam gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1/2018). Sejumlah orang terluka akibat peristiwa tersebut.ANTARA FOTO / ELO Pekerja memperhatikan kerusakan yang terjadi akibat ambruknya jembatan penghubung di dalam gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (15/1/2018). Sejumlah orang terluka akibat peristiwa tersebut.
Sepuluh saksi tersebut terdiri dari mahasiswi, sekuriti, teman korban, dan pegawai yang bekerja di gedung BEI. Penyidik ingin menggali kronologis ambrolnya selasar BEI dari keterangan para saksi yang mengalami sendiri kejadian tersebut.

"Nanti dikroscek dari fakta di lapangan, olah TKP, dan hasil saksi-saksi," kata Setyo.

Selain memeriksa saksi, tim juga masih berada di gedung BEI untuk melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi juga masih mengamankan sekitar lokasi dan beberapa area ditutup garis polisi.

(Baca juga: Polisi Periksa 10 Saksi Terkait Ambrolnya Selasar BEI)

Setyo memastikan, Tower 2 BEI masih aman dipakai beraktivitas.

Mezanin di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) ambrol pada Senin (15/1/2018) siang. Kejadian tersebut membuat lebih dari 70 orang luka-luka.

Korban mayoritas merupakan mahasiswa Universitas Bina Darma, Palembang, yang tengah melakukan kunjungan.

Sebagian besar korban mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh. Yang paling parah, ada yang mengalami patah tulang.

Kompas TV Olah TKP dilakukan sejak pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com