Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada 2018, 17 Calon dari TNI-Polri dan 154 Calon dari PNS

Kompas.com - 14/01/2018, 12:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Proses pendaftaran calon kepala daerah untuk Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2018 sudah ditutup pada 10 Januari 2018.

Ketua Bawaslu RI Abhan mengatakan, ada fenomena yang perlu diawasi secara teliti oleh para pemantau pemilu, terutama yang berasal dari masyarakat sipil.

"Ternyata calon TNI-Polri cukup banyak," ujar Abhan dalam acara Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) di Jakarta, Minggu (14/1/2017).

Ia menuturkan, dari 569 calon kepala daerah yang mendaftar untuk pilkada di 171 daerah, 9 calon di antaranya berasal dari elemen TNI, sedangkan dari Polri terdapat 8 calon.

(Baca juga: KPU dan Bawaslu Diminta Teliti Mengawasi Perwira TNI-Polri Peserta Pilkada)

Menurut catatan Komisi Pemilihan Umum, status para calon kepala daerah yang berasal dari TNI-Polri ada yang sudah purnawirawan, tetapi ada juga yang masih aktif.

Selain TNI-Polri, KPU dan Bawaslu juga mengatakan ada elemen masyarakat lain yang ikut mendaftarkan diri sebagai calon kepala daerah.

"Yang cukup mengejutkan ini cukup banyak, ada 154 yang berasal dari ASN (aparatur sipil negara)," kata Abhan.

(Baca juga: Usung Perwira TNI-Polri di Pilkada, Parpol Dinilai Gagal Cetak Kader Sipil Mumpuni)

Ia tak mengetahui persis penyebab banyaknya para calon kepala daerah dari eksternal kader partai politik.

Meski begitu, ia menduga fenomena ini terjadi karena partai politik belum maksimal mencetak kader-kader yang potensial menjadi pemimpin masyarakat sipil.

KPU dan Bawaslu berharap agar masyarakat sipil ikut memantau fenomena Pilkada 2018 yang banyak diisi  TNI-Polri dan PNS.

Kompas TV Pilkada Serentak 2018 diramaikan dengan hadirnya para kandidat yang tergolong muda usia. Mereka tak gentar bersaing menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com