Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Hakim soal Mobil Mewah, Istri Auditor BPK Menolak Jawab

Kompas.com - 12/01/2018, 12:28 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wuryanti, istri auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ali Sadli, menjadi saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (12/1/2018).

Wuryanti bersaksi untuk terdakwa Auditor Utama Keuangan Negara III BPK, Rochmadi Saptogiri.

Di awal persidangan, Wuryanti tak mau menjawab ketika ditanya hakim soal mobil-mobil mewah milik suaminya.

(baca: Sehari Setelah OTT KPK, Mobil Mewah Milik Auditor BPK Buru-buru Dijual)

Menurut dia, hal itu tidak ada kaitannya dengan perkara yang menimpa Rochmadi.

"Mohon izin yang mulia, saya tidak menjawab pertanyaan ini, karena ini lebih ke arah suami saya dari pada Bapak Rochmadi," kata Wuryanti.

Namun, saat dikonfirmasi oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wuryanti akhirnya menjawab mengenai mobil-mobil mewah milik suaminya yang berada di rumahnya.

(baca: Auditor BPK Pernah Menduga Akan Ditangkap KPK saat Berada di Citos)

Beberapa mobil mewah yang diakui oleh Wuryanti yakni, Mercedes Benz, Toyota Fortuner,  Honda CRV, Rubicon dan satu unit Mini Cooper.

"Tempat parkir muat 2-3 mobil. Tapi karena jalanan besar, jadi muat beberapa mobil," kata Wuryanti.

Selain itu, Wuryanti juga mengakui bahwa di rumahnya sempat diparkir satu unit Honda Odyssey.

Menurut Wuryanti, suaminya memberitahu bahwa mobil baru tersebut adalah mobil yang dibeli Rochmadi Saptogiri.




Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com