Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Menang, Faktor PDI-P Usung Puti Guntur di Pilkada Jatim

Kompas.com - 10/01/2018, 18:16 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dipilihnya nama Puti Guntur Soekarno oleh PDI-P sebagai calon wakil gubernur mendampingi Saifullah Yusuf alias Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur 2018 bukan tanpa alasan.

Hal itu diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P Bambang Dwi Hartono seusai hadir dalam perayaan HUT Ke-45 PDI-P di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (10/1/2018).

"Tiba-tiba tidak, kita punya stok kader cukup banyak. Sehingga sesuai kebutuhan lapangan, ke mana ini ditempatkan, sesuai kebutuhan wilayah," ujar Bambang.

"Jawa Timur sedang ada kondisi seperti itu, dinamika itu, ya kami cepat memutuskan," tambahnya.

Apalagi, kata Bambang, wilayah pengabdian kader PDI-P tak hanya di satu daerah.

Seperti Puti, yang merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil X Jabar, itu takkan selamanya ditugaskan di Jabar.

(Baca juga: Pengamat: Puti Guntur Akan Pecah Suara Pemilih Perempuan di Pilkada Jatim)

 

"Wilayah pengabdian kader PDI-P itu di seluruh NKRI. Kita rekrut, kita didik, kader siap diterjunkan mengabdi ke medan penugasan," tegas Bambang.

Meski demikian, menurut Bambang, alasan utama memilih nama cucu Proklamator dan Presiden pertama Indonesia Soekarno itu tak lain adalah karena pertimbangan demi meraih kemenangan.

"Tentu siapa pun yang dipilih, pertimbangannya potensi kemenangan," kata Bambang.

Selain itu, pertimbangan dipilihnya anak dari Guntur Soekarnoputra itu juga karena akan cocok mendampingi Gus Ipul.

"Kami melihat tidak hanya mataraman, tapal kuda, kawasan arek. Kami lihat Jatim menyeluruh. Gus Ipul selama ini sudah running jadi wakil gubernur tentu pasti punya potensi mendulang suara di berbagai kawasan," ucap dia.

(Baca juga: PDI-P Pilih Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul di Pilkada Jawa Timur)

 

Bambang juga berharap, pasangan Gus Ipul-Puti akan diumumkan segera agar bisa mendaftar Pilkada Jatim malam ini.

"Mudah mudahan segera diumumkan, karena kawan- kawan juga bergerak di daerah. Nanti pukul 19.00 mudah-mudahan kami bisa mendaftar ke KPU Jatim. Nanti sebentar lagi diumumkan Pak Sekjen," kata dia.

Di Pilkada Jatim, Gus Ipul didukung PKB (20 kursi), PDI-P (19 kursi), PKS (6 kursi), dan Gerindra (13 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen 58 kursi.

Adapun pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elistianto Dardak disokong Partai Demokrat (13 kursi), Golkar (11 kursi), Nasdem (4 kursi), PPP (5 kursi), Hanura (2 kursi), dan PAN (7 kursi) dengan total kekuatan kursi parlemen sebanyak 42 kursi.

Kompas TV Ketatnya persaingan terlihat dari adanya kandidat yang mundur karena kampanye hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com