Sementara itu, Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menganggap bahwa keempat pasangan calon tidak ada yang sangat dominan sehingga kontenstasinya cenderung setara.
Misalnya, ia menilai bahwa pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi cukup punya pengalaman di bidang pemerintahan karena pernah menjadi kepala daerah.
Baca juga: Jadwal Pendaftaran Pasangan Calon ke KPU pada Pilkada Jabar 2018
"Masalahnya apakah track record tersebut bisa mendongkrak elektabilitas dan akseptabilitas mereka di Jabar," ujar Siti.
Tak cuma itu, menurut Siti, pasangan Sudrajat-Syaikhu yang merupakan duet purnawirawan TNI dan Wakil Wali Kota Bekasi tak bisa dianggap enteng.
Sebab, kata Siti, pasangan tersebut memiliki modal yang lumayan meskipun harus ditopang mesin partai yang solid.
"Khususnya peran Gubernur Ahmad Heryawan yang mampu memerintah Jabar dua periode. Apa resepnya sehingga Pak Aher bisa bertahan dan memenangkan pilkada," ucap dia.
Terakhir, kata Siti, pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan yang merupakan pasangan wakil Ketua DPD PDI-P Jabar dan mantan Kapolda Jabar.
Menurut dia, keduanya memang belum pernah duduk di kursi kepala daerah, tetapi cukup populer di Jabar.
"Masalahnya apakah tingkat popularitas pasangan calon menjamin elektabilitas dan akseptabilitasnya sehingga mampu memenangkan pilkada," ungkap Siti.