Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Kecurangan, KPU Akan Publikasi Data Suara Pemilu Sejak dari TPS

Kompas.com - 21/12/2017, 21:02 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui, sulit mengawasi banyaknya petugas penyelenggara pada Pemilu 2019.

Meski demikian, KPU mengaku sudah membangun sistem agar ruang terjadinya kecurangan semakin sempit.

Salah satunya, dengan membuka hasil perhitungan suara Pemilu sejak dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) kepada publik. 

Dengan cara ini, masarakat bisa mengawasi secara langsung.

“Jadi kalau dia mau curang, kalau dia mau nakal, maka di level berikutnya akan ketahuan karena data di setiap TPS dipublikasikan,” ujar Ketua KPU Arif Budiman, dalam acara seminar Refleksi Akhir Tahun 2017, di Jakarta, Kamis (21/12/2017).

Baca juga: Hingga 2019, KPU Targetkan Setiap Satuan Kerja Punya Satu Tenaga Ahli

Kedua, kata Arif, KPU juga akan menerapkan pola perektrutan petugas pemilu secara ketat. MIsalnya, KPU tidak akan memperbolehkan orang yang sudah dua periode pemilu menjadi petugas TPS di satu tempat, kembali menjadi petugas di tempat yang sama.

Menurut Arif, larangan itu dilakukan agar memutus mata rantai kecurangan. Di sisi lain, KPU juga merekrut petugas baru secara ketat dan akan dipublikasikan kepada publik.

Namun, dia tidak menyebut secara jelas media apa yang akan digunakan untuk memublikasikan rekrutmen petugas pemilu tersebut.

“Kalau mereka sudah diingatkan tidak menyadari, masih terus melakukan itu (kecurangan), maka kami sendiri yang melaporkan ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) agar orang-orang itu diberhentikan,” kata Arif.

Kompas TV Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat Rabu (5/12) malam akan meluncurkan perhelatan pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com