Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: 600.000 Ekstasi dari Belanda Rencananya Jadi Stok Tahun Baru

Kompas.com - 23/11/2017, 18:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Narkotika Brigjen Pol Eko Daniyanto mengatakan, 600.000 butir ekstasi yang dipasok dari Belanda akan disebarkan ke sejumlah bandar.

Ekstasi tersebut dipasok dalam jumlah banyak untuk persediaan selama peringatan Natal dan Tahun Baru.

"Stock opname Jakarta tipis sekali, makanya mereka bisa mengadakan barang segitu banyak untuk persiapan tahun baru, natal," ujar Eko di kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/11/2017).

Selanjutnya, bandar-bandar akan memasok pil tersebut ke sejumlah diskotek.

Harga yang dijual terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 600-800 ribu.

Baca: Incar Jaringan Pengedar, 600.000 Butir Ekstasi Sengaja Diloloskan dari Bandara

Eko mengatakan, pil berwarna merah muda, hijau muda, dan oranye itu termasuk jenis baru dan langka.

"Kalau dijumlahkan bisa 600.000 butir dikali Rp 600.000 berarti berapa itu? Tapi yang penting kita bisa menyelamatkan 600 sampai 200 juta anak bangsa. Ini intinya," kata Eko.

Eko mengatakan, satu pil ekstasi tersebut cukup besar. Kandungan metamfetamin dalam pil sangat tinggi sehingga bisa dibagi dua atau empat bagian.

Bahkan, pil berwarna oranye bisa dibagi enam karena lebih besar.

"Mungkin juga kalau orang pengguna tidak fit, belum makan, dia langsung pakai, bisa overdosis," kata Eko.

Terkait penyelundupan 600.000 butir ekstasi itu, polisi menangkap empat tersangka, yaitu Dadang Firmanzah, Waluyo, Randy Yuliansyah, dan Handayana Elkar Manik.

Mereka dikendalikan oleh dua narapidana dari Lapas Klas I Surakarta bernama Andang Anggara dan napi Lapas Klas I Gunung Sindur bernama Sonny Sasmita.

Untuk memeriksa dua napi tersebut, polisi berkoordinasi dengan pihak lapas Aurakarta dan Gunung Sindur.

Kompas TV Sediakan Sabu dan Ekstasi, Pretty Asmara Jadi Tersangka


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com