Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsensus Bersama Akan Tentukan Nasib Novanto sebagai Ketum Golkar

Kompas.com - 18/11/2017, 10:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Status kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto akan dievaluasi setelah ia berstatus tersangka, dirawat di rumah sakit, dan dijaga oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga mengatakan, pernyataan yang sempat diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham soal posisi ketua umum yang akan tetap dipertahankan adalah pernyataan pribadi Idrus.

"Yang disampaikan Pak Idrus baru pernyataan pribadi, bukan menjadi keputusan partai," ujar Andi di sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

(Baca juga: Suasana Terkini RSCM Kencana Tempat Novanto Dirawat)

Ia menambahkan, pro dan kontra soal perlunya pelaksana tugas ketua umum akan berujung pada konsensus bersama.

Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga alam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Ketua DPP Partai Golkar Andi Sinulingga alam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2017).

"Tapi saya punya keyakinan, dari skala masalah di Partai Golkar, yakin ini akan bermuara pada sebuah konsensus bersama," tuturnya.

Andi meyakini bahwa sistem partai sudah kuat sehingga jika ketua umum berhalangan, tugas partai bisa diambil alih oleh ketua harian dan sekjen.

(Baca juga: Novanto Dijaga KPK, Pengurus Golkar Bakal Sulit Berkonsultasi)

Namun, Andi menilai Golkar tak boleh terus-menerus menjustifikasi hal itu. Golkar juga harus memikirkan konstituen partai.

"Kami perlu cepat me-recover diri. Golkar tidak boleh terus-menerus menjustifikasi kami tidak berpengaruh besar terhadap figur pemimpin," tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan bahwa partainya tetap akan mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Menurut Idrus, keputusan ini didukung mayoritas Ketua Dewan Pimpinan Golkar Daerah tingkat I yang berkumpul pada Kamis (16/11/2017) malam.

"Semua DPD satu suara, sama," kata Idrus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/11/2017).

Ketua Fraksi Partai Golkar sekaligus Bendahara Umum Partai Golkar, Robert J Kardinal, sebelumnya juga menegaskan bahwa Golkar sudah memiliki sistem sehingga tak bergantung pada figur dalam menjalankan roda organisasi, termasuk figur ketua umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com