Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Kita Bangun Trans-Papua, tapi Anggota DPD Malah Tanya untuk Apa

Kompas.com - 17/11/2017, 11:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengatakan pernah mendapat pertanyaan apakah ada jaminan pembangunan Trans-Papua akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di provinsi tersebut.

Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri sarasehan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/11/2017).

Presiden pun menjawab pertanyaan tersebut dengan menggunakan logika telur dan ayam.

"Ini, kan, kayak telur sama ayam, dibangun dulu jalannya terus ekonomi tumbuh atau kita tunggu ekonomi tumbuh baru dibangun jalan," kata Jokowi.

(Simak "Vlog" Jokowi Tunggangi Motor Trail Jajal Trans-Papua)

Presiden Joko Widodo dan rombongan saat menjajal salah satu ruas Jalan Trans Papua, Rabu (10/5/2017).Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo dan rombongan saat menjajal salah satu ruas Jalan Trans Papua, Rabu (10/5/2017).
Presiden Jokowi meminta kepada semua anggota DPD yang hadir untuk membantu upaya pemerintah membangun infrastruktur di daerah, termasuk di Papua.

"Jangan kita bangun Trans-Papua, malah ada dari DPD menanyakan untuk apa itu. Trans-Papua ini kita bangun agar sekali lagi ketimpangan infrastruktur Indonesia barat, tengah, dan timur jadi seimbang," ucap Presiden.

(Ini Foto-foto Jokowi Saat Jajal Trans Papua dengan Motor Trail)

Presiden lantas menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Wamena, Papua. Menurut dia, harga semen di daerah itu sampai Rp 800.000 per sak.

"Di bulan-bulan cuaca tidak baik kadang bisa Rp 1,5 juta dan di kabupaten tertentu bisa 2,5 juta," ucap Jokowi.

Jalan Trans PapuaBiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Jalan Trans Papua
Padahal, di Pulau Jawa, harga semen per zak hanya Rp 70.000-Rp 80.000.

Hal yang sama terjadi pada harga bahan bakar minyak yang mencapai Rp 60.000-Rp 100.000 per liter. Padahal, di Pulau Jawa harganya hanya Rp 6.500 per liter.

"Betapa perbedaannya sangat jauh sekali," kata dia.

Akhirnya, Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya agar harga BBM di Papua sama dengan di Jawa. Baru setelah satu setengah tahun, perintah itu bisa terwujud.

"Ini bukan masalah ekonomi, ini masalah keadilan bagi seluruh rakyat indonesia," kata Jokowi disambut tepuk tangan anggota DPD yang hadir.

Menurut Jokowi, saat ini harga semen di Papua pun sudah bisa ditekan meski belum sama persis dengan harga di Jawa.

"Kalau Trans-Papua selesai bisa diangkut darat bukan udara, kurang lebih harga itu mirip-mirip di Jawa," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com