Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambatan Polri dalam Tangani Penyanderaan Kelompok Bersenjata di Papua

Kompas.com - 15/11/2017, 06:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok kriminal bersenjata masih menyandera 1.300 warga yang berada di Desa Kimbely dan Desa Banti, Mimika, Papua.

Segala akses untuk masuk ke dalam dua desa tersebut sudah ditutup oleh kelompok tersebut. Hal ini membuat polisi kesulitan untuk membebaskan serta memberi bantuan pangan bagi warga desa tersebut.

"Jalan di sana dilubangi dan dipalang, jadi enggak bisa lewat. Jadi enggak bisa masuk karena di jalan yang menuju arah ke sana terhalang," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Selasa (14/11/2017).

Bahkan, bantuan melalui jalur udara juga sulit untuk diberikan. Kedua desa tersebut tidak memiliki landasan udara untuk kapal atau helikopter mendarat.

"Enggak bisa (jalur udara), karena di kampung itu kan tidak ada landasan. Itu kan di gunung. Banyak kabut terus, karena daerah dingin," ucap Setyo.

(Baca juga: Apa Pun Caranya, 1.300 Warga yang Ditahan Kelompok Bersenjata Papua Harus Diselamatkan)

Setyo mengungkapkan bahwa kelompok tersebut selama ini bersembunyi di sekitar kampung itu.

"Mereka punya senjata juga tinggal di situ. Kadang naik ke gunung, kadang ke kampung itu. Kalau turun gunung tanpa sepengetahuan petugas. Kalau ketahuan petugas, pasti ditindak," ucap mantan Kadiv Hukum Polri ini.

Setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

(Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com)
--
Artikel ini telah di Tribunnews.com dengan judul: "Minimnya Landasan Udara jadi Hambatan Polisi ke Desa yang Disandera Kelompok Bersenjata"

Kompas TV Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, menyebut, telah menyiapkan langkah-langkah, jika upaya negosiasi tidak berhasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com