Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Muda Golkar Desak Novanto Mundur sebagai Ketum

Kompas.com - 11/11/2017, 12:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) mendesak agar Setya Novanto segera meninggalkan posisi Ketua Umum Partai Golkar.

Sebab, kini Novanto kembali ditetapkan sebagai tersangka untuk kedua kalinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Novanto kembali terjerat kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Status Novanto tersebut diyakini akan membuat elektabilitas partai beringin semakin terpuruk.

"Segera ambil sikap, ganti Setya Novanto," kata Ketua GMPG Ahmad Doli Kurnia dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/10/2017).

(Baca juga : Doli Kurnia: KPK Harus Tangkap Setya Novanto)

Doli meminta elite di Dewan Pimpinan Pusat Golkar berhenti bermain-main dengan situasi yang menyandera partai.

Menurut dia, sudah saatnya warga Golkar mengedepankan kepentingan partai yang harus diselamatkan.

"Jangan karena urusan kepentingan pribadi-pribadi atau kelompok, terus bermanis-manis, berkamuflase, melindungi Setya Novanto, sementara Golkar di mata publik luluh lantak," kata Doli yang belakangan sudah dipecat oleh Novanto.

Hal serupa disampaikan anggota GMPG Mirwan Vauly dalam sebuah diskusi yang digelar Smart FM Radio, di Jakarta, Sabtu siang ini.

(Baca juga : Setya Novanto Jadi Pasien Baru KPK...)

Mirwan menilai, langkah mempertahankan Novanto hanya akan membuat citra dan elektabilitas Golkar semakin terpuruk.

"Kepada semua pengurus Golkar, ini sudah saatnya memikirkan elektabilitas Partai. Jangan hanya memikirkan satu orang. Segera cari ketua umum baru," kata dia.

Dalam forum yang sama, pengamat politik dari Lingkar Madani Ray Rangkuti menyatakan sepakat dengan apa yang disuarakan oleh GMPG.

Menurut Ray, dalam berbagai survei terakhir yang dilakukan sejumlah lembaga, sangat terlihat bahwa elektabilitas Golkar turun ke angka 7 persen.

"Tidak bisa diabaikan, salah satu faktornya pasti karena ketumnya tersangkut korupsi," ucap Ray.

Ray menyarankan Novanto untuk mundur dari kursi Ketum, daripada harus dilengserkan.

Menurut dia, Novanto perlu berkaca kepada ketua umum Partai lain yang langsung mundur saat ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com