JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tak setuju jika Politisi Partai Golkar Daniel Muttaqien menjadi calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil.
Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani menyebutkan, salah satu alasannya karena hasil survei Daniel yang tidak memuaskan. Di samping itu, Arsul menilai sosok Daniel belum banyak dikenal masyarakat luas.
"Dari survei-survei yang ada rendah sekali. Sehingga hanya mengandalkan RK saja buat menang," ujar Arsul melalui pesan singkat, Jumat (10/11/2017).
Arsul menegaskan, pihaknya masih berkeinginan mengajukan kadernya sekaligus Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum untuk mendampingi Emil. Keinginan tersebut disampaikan secara resmi oleh PPP saat mendeklarasikan dukungan untuk Emil beberapa waktu lalu.
Baca juga : Novanto Serahkan Rekomendasi Pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien
Meski begitu, PPP bersedia membuka diskusi dengan tiga partai pengusung Emil lainnya.
"Tentu empat parpol perlu duduk bersama dengan RK untuk menetapkan mekanismenya bagi penetapan calonnya," kata Anggota Komisi III DPR itu.
Salah satu cara yang diinginkan PPP adalah melalui survei. Dari hasil survei akan ketahuan mana figur yang layak untuk dipasangkan dengan Emil.
Sejauh ini, Arsul mengaku pihaknya belum diajak bicara oleh Golkar untuk memasangkan Emil dengan Daniel. Sedangkan dengan dua partai lainnya, yakni Partai Nasdem dan PKB sudah pernah dilakukan pembicaraan.
"(Pembicaraan) informal dengan partai lain ada," kata dia.
Baca juga : Tolak Pilihan Golkar, PKB Mau Cawagub yang Bisa Menangkan Ridwan Kamil
Partai Golkar resmi menyerahkan surat rekomendasi kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jawa Barat dengan calon wakil gubernurnya Daniel Mutaqien yang merupakan kader partai berlambang beringin.
Surat tersebut diberikan secara simbolis di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar di Slipi, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2017).
Ketua Umum Golkar Setya Novanto menyerahkan langsung surat tersebut kepada Emil, sapaan Ridwan Kamil, didampingi Sekretaris Jenderal Golkar Idrus Marham beserta jajaran pengurus Golkar lainnya.