Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim: Banyak Jaringan Narkoba di Indonesia Dikendalikan di Malaysia

Kompas.com - 08/11/2017, 11:13 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menyebut ada ikatan kuat antara Indonesia dan Malaysia dalam hal sindikat peredaran narkoba.

Berdasarkan data yang dimiliki Bareskrim Polri, banyak kasus yang mencatat keterlibatan pelaku dari Indonesia maupun Malaysia.

Dari 2015 hingga Oktober 2017, setidaknya 129 orang warga negara Malaysia yang terlibat jaringan internasional peredaran narkotika.

Bahkan, jaringan narkotika di Malaysia juga mengendalikan sejumlah kelompok di Indonesia.

“Fakta yang berangkat dari data mengungkapkan bahwa banyak jaringan narkotika di Indonesia dikendalikan oleh jaringan Malaysia,” ujar Ari dalam keterangan tertulis, Rabu (8/11/2017).

Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan Bilateral ke-11 antara Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri dengan Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) Malaysia.

Ari mengatakan, Indonesia dan Malaysia menghadapi ancaman yang serupa dalam kasus narkotika dari aspek geografis.

Letak kedua negara yang bersisian membuat barang haram tersebut mudah diselundupkan. Apalagi banyak jalur tikus yang kerap dimanfaatkan sebagai pintu masuk bagi mereka.

Indonesia biasa membeli barang haram tersebut dari Malaysia dengan memberi uang muka dan membayar lunas begitu barang diterima.

“Sindikat asal Indonesia banyak membeli barang dari Malaysia dengan modus pembayaran 30 persen terlebih dahulu, baru diselesaikan setelah barangnya datang,” kata Ari.

Selain itu, kata Ari, sindikat narkotika di Indonesia, khususnya di wilayah Aceh dan Medan merupakan bagian dari jaringan narkotika Malaysia.

Oleh karena itu, baik Polri maupun Polis Diraja Malaysia memiliki tanggungjawab yang tidak mudah dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

“Sehingga kita bersama-sama diharapkan memiliki komitmen yang kuat untuk memutus dan menghancurkan sindikat perdagangan gelap narkotika,” kata Ari.

Ari mengatakan, kerjasama antara Bareskrim Mabes Polri dan JSJN dalam memerangi kejahatan narkoba menjadi indikator penting.

Tak hanya soal tindak pidana pokok, tapi juga pengembangannya seperti pencucian uang. Oleh karena itu, penanggulangannya harus menggunakan pendekatan yang multidimensi.

“Untuk itu, dalam penanggulangannya juga diperlukan perumusan strategi penanggulangan dari berbagai sisi pendekatan permasalahan,” kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com