Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei CSIS: Milenial Pengguna Medsos Lebih Pilih Prabowo daripada Jokowi

Kompas.com - 04/11/2017, 07:55 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei nasional Centre for Strategic and International Studies menunjukkan kaum milenial pengguna media sosial terbelah preferensi politiknya terhadap dua figur calon presiden, yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto.

Survei dilakukan sedikitnya terhadap empat media sosial terpopuler, yakni Facebook, Twitter, Path, dan Instagram. Dari ketiga media sosial tersebut, Prabowo lebih unggul.

"Kami melihat di akun seperti Twitter, Path, dan Instagram justru lebih banyak akun yang preferensi politiknya ke Prabowo," kata peneliti CSIS, Arya Fernandes, saat dikonfirmasi, Sabtu (4/11/2017).

Dari total 81,7 persen generasi milenial yang memiliki Facebook, 30,6 persen memilih Jokowi ketimbang Prabowo. Prabowo hanya dipilih 28,6 persen.

Sementara dari total 23,7 persen generasi milenial yang memiliki akun Twitter, 24,6 persen di antaranya memilih Prabowo, sedangkan Jokowi hanya 22,5 persen.

Berbeda lagi dengan media sosial Path. Sebanyak 25,8 persen generasi milenial pengguna Path memilih Prabowo. Hanya 21,6 persen yang memilih Jokowi.

Adapun dari 54,7 persen generasi milenial pengguna Instagram, 29,6 persen memilih Prabowo, sedangkan 26,5 persen memilih Jokowi.

Hal ini menjadi tanda tanya mengingat Jokowi cukup aktif di media sosial, seperti Twitter atau video blog (vlog).

Arya menambahkan, hal ini bisa dibaca dua hal. Pertama, Jokowi menyadari kelemahan tersebut sehingga perlu digenjot. Kedua, sosialisasi Jokowi di media sosial memang tidak efektif bagi pemilih Jokowi.

Baca juga: Survei SMRC: Di Jabar, Elektabilitas Jokowi Kini Lebih Tinggi Dibanding Prabowo

Namun, Jokowi masih unggul di sisi elektabilitas ketimbang Prabowo. Meski begitu, ektabilitas Jokowi di mata milenial dan non-milenial timpang, yakni 33 persen (milenial) dan 54,2 persen (non-milenial).

Sementara pemilih milenial dan non-milenial Prabowo relatif seimbang, yakni 25 persen (milenial) dan 24,5 (non-milenial).

"Non-milenialnya dominan sekali, tetapi (pemilih) milenialnya kecil. Jadi, ini juga PR bagi Jokowi bagaimana meningkatkan dukungan di kalangan milenial," kata Arya.

Meski dari sisi distribusi suara masih tersebar kepada figur Jokowi dan Prabowo, Arya mengatakan, generasi milenial cenderung membuka ruang munculnya tokoh baru.

Dari hasil survei elektabilitas, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menempati posisi ketiga setelah Jokowi dan Prabowo dengan 5,8 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di posisi keempat dengan 4,8 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di posisi kelima dengan 4,7 persen, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di posisi berikutnya dengan 4,2 persen.

"Mereka juga sedang proses di internal generasi milenial ini untuk menyeleksi siapa tokoh-tokoh baru yang diharapkan bisa memberi harapan bagi mereka," katanya.

Survei nasional CSIS dilakukan pada periode 23 hingga 30 Agustus 2017 terhadap 600 sampel. Adapun responden yang dikategorikan generasi milenial adalah responden dengan rentang usia 17 sampai 29 tahun.

Baca juga: Survei Kompas: Elektabilitas Jokowi Meningkat, Prabowo Menurun

Responden dipilih secara acak (multistage random sampling) dan proporsional dari 34 provinsi di Indonesia.

Margin of error dari survei ini 4 persen untuk milenial dan 3,38 persen untuk non-milenial. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Quality control penelitian menggunakan 20 persen sampel melalui spot-check dan 50 persen diverifikasi via telepon. 

Kompas TV Nama Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto populer di Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com