Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRC: Ridwan Kamil Unggul dalam Semua Simulasi Survei Pilkada Jabar

Kompas.com - 02/11/2017, 18:41 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil unggul sebagai calon gubernur 2018 dalam semua metode simulasi survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

"Dari berbagai simulasi pilihan, Ridwan Kamil konsisten berada di urutan teratas. Dukungan berkisar 16,8-64 persen tergantung jumlah calon dan komposisi calon yang bersaing," kata Djayadi.

Misalnya, dengan simulasi semi terbuka, siapa yang akan dipilih jika Pilkada Jabar digelar saat ini. Hasilnya, nama Ridwan Kamil berada di urutan paling atas dengan elektabilitas 34,1 persen.

Disusul nama Wakil Gubernur Jawa Barat saat ini Deddy Mizwar dengan 15,5 persen, Dede Yusuf Macan Effendi 9,9 persen, Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 6,0 persen, dan Dedi Mulyadi 5,6 persen.

"Nama-nama lain hasilnya masih di bawah 4 persen dan yang belum tahu akan memilih siapa ada 11,0 persen," kata Djayadi.

Hasil relatif sama dengan metode simulasi lainnya, baik banyak nama calon atau hanya dua nama calon. Ridwan Kamil tetap unggul dikuti Deddy Mizwar.

Jika head to head antara keduanya, Ridwan Kamil unggul dengan 50,7 persen dan Deddy Mizwar 39,0 persen. Sisanya 10,2 persen menjawab tidak tahu.

"Ada persiapan ketat antara Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar. Terus-menerus begitu dengan metode simulasi yang lain," ujar Dyajadi.

Berikut hasil simulasi semi terbuka calon gubernur Jabar dengan pertanyaan sedandainya Pilkada Jabar dilakukan hari ini siapa yang akan dipilih sebagai gubernur.

1. Ridwan Kamil 34,1 persen
2. Deddy Mizwar 15,5 persen
3. Dede Yusuf Macan Effendi 9,9 persen
4. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) 6,0 persen
5. Demi Mulyadi 5,6 persen
6. Agus Harimurti Yudhoyono 3,4 persen
7. UU Ruzhanul Umum 2,4 persen
8. Celicia Nurrachadiana 2,1 persen
9. Aceng HM Fkiri 1,2 persen
10. Daniel Mustaqiem Syaifuddin 1,0 persen
11. Desy Ratnasari 0,9 persen
12. Bima Arya Sugiarto 0,9 persen
13. Ahmad Syaikhu 0,9 persen
14. Susi Pudjiastuti 0,7 persen
15. Puti Guntur Soekarno 0,7 persen
16. Agus Gumiwang Kartasasmita 0,5 persen
17. Abdi Yuhana 0,5 persen
18. Primus Yustisio 0,2 persen
19. Fadli Zon 0,2 persen
20. TB Hasanuddin 0,1 persen
21. Sutrisno 0,1 persen
22. Netty Prasetiyono Heryawan 0,1 persen
23. Mulyadi 0,1 persen
24. Moh Shohibul Iman 0,1 persen
25. Iwan R Sulandjana 0,1 persen
26. Helmy Faishal Zaini 0,1 persen
27. Lainnya 0,1 persen
28. Tidak tahu/rahasia 11,0 persen.

Survei dilakukan pada 27 September sampai 3 Oktober 2017 terhadap 820 responden di Jabar.

Metode yang digunakan multi-stage random sampling dan margin of errorr 3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com