BEKASI, KOMPAS.com - Bank Dunia menempatkan Indonesia pada peringkat ke-72 dalam hal kemudahan berusaha atau ease of doing business.
Menanggapi pencapaian itu, Presiden Joko Widodo justru mengaku belum puas. Jokowi menegaskan, semestinya peringkat Indonesia bisa lebih baik lagi daripada peringkat saat ini.
"Itu masih akan terus kita perbaiki. Akan terus kita benahi," ujar Jokowi saat ditemui wartawan di sela kunjungan kerja di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11/2017).
Jokowi akan terus mendorong menteri terkait untuk meningkatkan kualitas pelayanan perizinan di Indonesia.
"Tetap saya tetap ngomong ke Pak Menko, saya enggak mau hanya peringkat 72. Targetnya paling tidak 50. Tahun depan lagi, baru masuk target yang telah saya sampaikan, 40," ujar Jokowi.
"Artinya harus ada pembenahan total. Reformasi total dari urusan perizinan listrik, properti, semua, harus baik sehingga dunia usaha kecil, mikro menengah dan gede semuanya dimudahkan," lanjut dia.
Meski demikian, Presiden tetap mengapresiasi raihan itu. Dengan peringkat tersebut, kata dia, berarti kemudahan berusaha di Indonesia lebih baik dari negara-negara maju di belahan dunia.
"Artinya kita lebih baik dari China, lebih baik dari India, lebih baik dari Brasil. Yang gede-gede saja artinya kita masih lebih baik," ujar Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.