Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin: Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika adalah Jalan Tengah

Kompas.com - 31/10/2017, 21:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin menilai, intoleransi yang menguat di masyarakat akhir-akhir ini seharusnya tidak perlu terjadi.

Pada prinsipnya,lanjut dia,  watak dan warna dasar bangsa Indonesia cenderung kepada kasih sayang, kerukunan, harmoni, serta perdamaian.

Watak ini sama halnya dengan agama-agama yang datang ke Indonesia, yaitu membawa atau mengajarkan kasih sayang, kerukunan, harmoni, dan perdamaian.

"Ditambah lagi dengan adanya nilai-nilai dasar kita sebagai bangsa berupa kesepakatan suci dalam wujud Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Din ditemui usai memimpin sidang Inter Religious Council (IRC) Indonesia, di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

(Baca: Jokowi: Saya Diingatkan Presiden Afghanistan agar Jangan Ada Perpecahan)

Keduanya, kata Din, menjadi modal dasar yang diwariskan pendiri bangsa dalam menjalani kehidupan bernegara.

"Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan jalan tengah yang penting bagi masyarakat majemuk," kata Din.

Menurut Din, nilai-nilai dasar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika itu mampu mengatasi sikap primordial atas dasar keagamaan ataupun kesukuan. Meski diakui Din, era reformasi membawa banyak perubahan, namun kedua prinsip tersebut mutlak menjadi rujukan dalam berbangsa yang plural.

Kompas TV Barack Obama Pidato Tentang Toleransi & Pluralisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com