Pada prinsipnya,lanjut dia, watak dan warna dasar bangsa Indonesia cenderung kepada kasih sayang, kerukunan, harmoni, serta perdamaian.
Watak ini sama halnya dengan agama-agama yang datang ke Indonesia, yaitu membawa atau mengajarkan kasih sayang, kerukunan, harmoni, dan perdamaian.
"Ditambah lagi dengan adanya nilai-nilai dasar kita sebagai bangsa berupa kesepakatan suci dalam wujud Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika," kata Din ditemui usai memimpin sidang Inter Religious Council (IRC) Indonesia, di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
(Baca: Jokowi: Saya Diingatkan Presiden Afghanistan agar Jangan Ada Perpecahan)
Keduanya, kata Din, menjadi modal dasar yang diwariskan pendiri bangsa dalam menjalani kehidupan bernegara.
"Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, merupakan jalan tengah yang penting bagi masyarakat majemuk," kata Din.
Menurut Din, nilai-nilai dasar Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika itu mampu mengatasi sikap primordial atas dasar keagamaan ataupun kesukuan. Meski diakui Din, era reformasi membawa banyak perubahan, namun kedua prinsip tersebut mutlak menjadi rujukan dalam berbangsa yang plural.
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/31/21244031/din-syamsuddin-pancasila-dan-bhineka-tunggal-ika-adalah-jalan-tengah