Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsudin Prediksi Perpecahan akan Semakin Terjadi di Tahun Politik

Kompas.com - 31/10/2017, 20:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin memperkirakan pembelahan yang terjadi antar-kelompok bisa semakin lebar di tahun-tahun politik.

"Saya membayangkan skenario terburuk akan terjadi pembelahan yang lebih dalam dan lebar," kata Din ditemui usai memimpin sidang Inter-Religious Council di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Dia menyebut kondisi itu adalah skenario terburuk yang mungkin akan terjadi, yang muncul lantaran residu dari perpecahan buntut Pemilih Presiden dan Wakil Presiden 2014 hingga saat ini belum juga diselesaikan.

"Bangsa ini terbelah secara mendalam 2014. Bipolar ini belum sembuh betul. Berlanjut di arena DPR dan eksekutif. Itu luar biasa berbahaya," kata Din.

(Baca: okowi: Saya Diingatkan Presiden Afghanistan agar Jangan Ada Perpecahan)

Meskipun pada akhirnya terjadi pencairan baik di DPR maupun di eksekutif, namun kedua kubu sama-sama saling menyandera.

"Belum sembuh betul, lalu diterpa Pilkada 2017. Hingga menyebabkan pembelahan bukan hanya antar-agama, bahkan di satu agama, dan antar-organisasi," kata Din.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi pembelahan yang lebih dalam, Din mengajak kaum bijak dari berbagai kelompok untuk bangkit.

Menurut Din, kunci utama untuk mencegah perpecahan bangsa adalah dialog yang dialogis, yang bertumpu pada ketulusan, keterbukaan, keterusan-terangan dan berorientasi mengatasi masalah.

"Ini harus segera dirajut," katanya.

Kompas TV Indonesia Bangkit - Rosi (360 Camera)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said sama-sama ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com