Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Minta Dua Menteri Tak Benturkan Revolusi Putih dengan Ikan

Kompas.com - 30/10/2017, 19:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai ganjil akan tanggapan yang diberikan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek serta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terhadap "Revolusi Putih" yang diusulkan partainya kepada Gubernur DKI Jakarta.

Menurut Fadli, tidak seharusnya seorang Menteri Kesehatan membuat pernyataan negatif terhadap gagasan konsumsi susu bagi upaya perbaikan gizi anak-anak.

"Seharusnya Menteri Kesehatan, atau Menteri Kelautan dan Perikanan, tidak membenturkan konsumsi susu dengan konsumsi ikan," kata Fadli melalui keterangan tertulis, Senin (30/10/2017).

Apalagi, lanjut Fadli, gagasan Revolusi Putih kepada Gubernur DKI Jakarta itu ditujukan untuk perbaikan gizi anak-anak di DKI Jakarta, bukan untuk 250 juta penduduk Indonesia.

"Sehingga, membenturkan konsumsi susu dengan produksi sapi nasional yang kecil adalah pernyataan yang sangat menggelikan. Tidak apple to apple. Pernyataan itu sebenarnya justru mempermalukan pemerintah sendiri," ujar Fadli.

(Baca juga: Revolusi Putih Prabowo untuk Dobrak Konsumsi Susu Masyarakat)

Ia menambahkan, sejak 2001 guna mengampanyekan pentingnya pentingnya susu sebagai sumber asupan gizi, Food and Agriculture Organization (FAO) telah menetapkan 1 Juni sebagai Hari Susu Sedunia.

Di Indonesia, kita mengadopsinya sebagai Hari Susu Nusantara, yang diperingati sejak 2009. Di luar Hari Susu Sedunia, banyak negara juga telah memperingati Hari Susu Sekolah Sedunia tiap 27 September.

"Semua itu menunjukkan jika pentingnya konsumsi susu telah menjadi kampanye global.” tutur Fadli.

(Baca juga: Hashim Temui Anies, Usulkan Program "Revolusi Putih" dari Prabowo)

Ilustrasi susuTuned_In Ilustrasi susu
Fadli mengatakan, konsumsi susu di Indonesia saat ini hanya sekitar 12 liter per kapita per tahun. Jumlah itu kalah tertinggal dari Malaysia yang mencapai 39 liter, Vietnam 20 liter, dan Thailand 17 liter/kapita per tahun.

Konsumsi susu Indonesia saat ini bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan Myanmar.

Fadli mengakui Indonesia punya persoalan dalam hal produksi yang hanya mampu menutupi 30 persen kebutuhan konsumsi nasional. Artinya, untuk memenuhi 70 persen sisanya harus melakukan impor.

Saat ini konsumsi susu nasional mencapai 4,45 juta ton, namun produksi nasional kita hanya mencapai 825 ribu ton saja.

"Pertanyaannya adalah kenapa kapasitas produksi susu kita rendah? Di situlah letak peran pemerintah," ujar Fadli.

Ia menambahkan, tidak adanya keberpihakan pemerintah kepada para peternak sapi lokal telah menyebabkan profesi peternak hanya menjadi sambilan saja di negeri kita.

Pemerintah dinilai lebih berpihak pada importir sapi dari pada membantu dan mengembangkan industri peternakan nasional.

"Jadi, kalau jumlah sapi kita sedikit, atau produksi susu nasional kita masih lebih rendah dari kebutuhan, jangan kemudian yang disalahkan adalah konsumsi susunya, tapi perbaiki segera sektor peternakan nasional," kata Wakil Ketua DPR itu.

Menteri Kesehatan RI, Nila F MoeloekKOMPAS.com/AMBARANIE NADIA Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek sebelumnya mengaku tak setuju dengan program Revolusi Putih yang digagas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nila menilai, program bagi-bagi susu kepada anak-anak itu tidak akan optimal.

"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

(Baca: Menkes Tak Setuju Gagasan Revolusi Putih dari Prabowo)

Menurut Nila, mencukupi gizi anak-anak di Indonesia tidak harus melalui susu. Ada makanan lain yang memiliki gizi sama dengan susu, tetapi pasokannya jauh lebih berlimpah untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak di Indonesia. Makanan tersebut tidak lain adalah ikan.

Sementara itu Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga tidak setuju atas ide Revolusi Putih.

Susi lebih setuju jika Revolusi Putih yang memiliki arti sosialisasi susu sebagai konsumsi sehari-hari kepada anak-anak tersebut diganti 'Susinisasi'.

Apa itu 'Susinisasi' yang dirujuk dari namanya?

"Susinisasi itu maksudnya makan ikan. Jadi bukan minum susu saja, tapi makan ikan diperbanyak dong," ujar Susi saat berbincang santai dengan wartawan di Ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (21/10/2017).

(Baca: Daripada Revolusi Putih Prabowo, Susi Pudjiastuti Usulkan "Susinisasi")

Kompas TV Wakil II Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menemui Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com