JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek tak setuju dengan program Revolusi Putih yang digagas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Nila menilai, program bagi-bagi susu kepada anak-anak itu tidak akan optimal.
"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017).
Menurut Nila, mencukupi gizi anak-anak di Indonesia tidak harus melalui susu. Ada makanan lain yang memiliki gizi sama dengan susu, tetapi pasokannya jauh lebih berlimpah untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak di Indonesia. Makanan tersebut tidak lain adalah ikan.
(Baca: Hashim Temui Anies, Usulkan Program "Revolusi Putih" dari Prabowo)
Nila mengatakan, hal yang terpenting adalah orangtua bisa menjaga asupan gizi yang seimbang bagi anaknya.
"Kalau kita lihat konten dari susu, isinya protein, lemak, gula ada di dalamnya. Bisa diganti ikan? Bisa. Ada ikan lele, nila, mujair, darat," tambah dia.
Nila mengakui bahwa saat ini banyak anak di Indonesia masih kekurangan gizi. Dari 10 anak, kata dia, 4 anak mengalami stunting. Namun, Nila menolak apabila kementeriannya menjadi yang paling disalahkan terkait kurangnya gizi anak ini.
Lalu, para petani juga harus menghentikan kebiasaan menggunakan pestisida. Begitu juga peternak tidak lagi menggunakan antibiotik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan