Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revolusi Putih Prabowo untuk Dobrak Konsumsi Susu Masyarakat

Kompas.com - 06/06/2014, 18:19 WIB
Imam Prihadiyoko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
-- Revolusi putih yang digagas calon presiden Prabowo Subianto merupakan gerakan masif program Prabowo untuk mendobrak rendahnya konsumsi susu segar masyarakat Indonesia. Disebut revolusi putih karena hal itu merujuk pada warna susu segar yang berwarna putih.

Hal itu dikatakan oleh Syahganda Nainggolan, Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Syahganda menerangkan, inti dari gerakan ini adalah menyediakan susu segar untuk dikonsumsi langsung oleh anak-anak dari keluarga miskin di daerah miskin dan tertinggal secara massal, konsisten, dan berkelanjutan, dengan dukungan dari semua pihak.

Menurut Syahganda, revolusi putih tentu saja dipicu keprihatinan Prabowo terhadap rendahnya konsumsi susu pada masyarakat Indonesia. Dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara serta Asia umumnya, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih sangat rendah dan bahkan terendah.

Syahganda menerangkan, mengutip data Tetra Pak (2007), tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya mencapai 7,7 liter per kapita per tahun. Jumlah itu lebih rendah dari Vietnam dan Filipina, yang tingkat konsumsi susunya mencapai masing-masing 8,5 dan 11 liter per kapita per tahun. Sementara Thailand dan Malaysia lebih hebat. Saat ini, kedua negara tersebut sudah berhasil mencapai tingkat konsumsi susu sekitar 25 liter per kapita per tahun.

Lebih jauh, revolusi putih itu tidak hanya penting untuk meningkatkan asupan gizi dan protein anak-anak Indonesia. Revolusi putih memberikan dampak pengganda berupa insentif ekonomi ataupun menghadirkan kesejahteraan bagi peternak di pedesaan.

"Secara nyata, revolusi putih akan meningkatkan permintaan susu segar sehingga mendorong peningkatan produksi susu sekaligus mendongkrak pendapatan peternak dan kemudian dapat mewujudkan tingkat kesejahteraan di sekitarnya," tambah Syahganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com