Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikrar Sumpah Pemuda dari Sembilan Lokasi

Kompas.com - 28/10/2017, 01:06 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Menteri Pemuda dan Olahraga melakukan napak tilas pembacaan kembali Ikrar Sumpah Pemuda bersama para pemuda yang berada di 9 lokasi terpisah yang berbeda di dalam dan luar negeri, Jumat Sore (27/10).

Para Pemuda yang mengikuti pembacaan ikrar ini berasal dari 9 kegiatan unggulan bidang kepemudaan, yakni Pemuda Magang di Turki, Pemuda Lintas Agama di Merauke-Papua, Peserta Kirab Pemuda di Kota Padang Panjang-Sumatera Barat, Peserta Kirab Pemuda di Ternate-Maluku Utara, Peserta Pemuda Tani di Bulukumba-Sulawesi Selatan, Pemuda Manufaktur di Sleman-Yogyakarta, Pemuda Anti Narkoba di Tangerang-Banten, Pemuda Mandiri Membangun Desa di Mojokerto-Jawa Timur, dan Pemuda Pelopor di Lokasi Pemberian Penghargaan Kota Layak Pemuda di Padang-Sumatera Barat.

“Kemajuan teknologi hari ini memungkinkan kita untuk melakukan kembali pembacaan ikrar ini secara bersama-sama, dengan menggunakan video conference yang menguatkan sekaligus membuktikan bahwa meski kita berbeda, meski kita jauh terpisah dari timur hingga barat dan utara selatan, di dalam dan luar negeri, namun jiwa kita masih sama, Indonesia. Kita akan terus menyerukan dan menggelorakan semangat berani bersatu terutama di kalangan anak muda,” ucap Menpora saat memimpin pembacaan Ikrar Sumpah Pemuda ini.

Namun justru dengan berbagai macam kemudahan yang kita miliki hari ini, Menpora menyebut justru bangsa ini lebih sering berselisih paham, mudah memvonis orang, mudah sekali berpecah belah, saling mengutuk satu dengan yang lain, menebar fitnah dan kebencian. Seolah-olah kita ini dipisahkan oleh jarak yang tak terjangkau, atau berada di ruang isolasi yang tidak terjamah, atau terhalang oleh tembok raksasa yang tinggi dan tebal hingga tidak dapat ditembus oleh siapapun.

“Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang kita miliki hari ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim dan berinteraksi sosial. Sebetulnya, tidak ada ruang untuk salah paham apalagi membenci, karena semua hal dapat kita konfirmasi dan kita klarifikasi hanya dalam hitungan detik,” jelas Menpora lagi.

Ia mengatakan 89 tahun yang lalu Ikrar Sumpah Pemuda menjadi sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia, karena ikrar 71 orang pemuda inilah yang membuat 17 tahun kemudian lahir Proklamasi Kemenrdekaan Repubik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

“Sumpah Pemuda dibacakan di arena Kongres Pemuda ke-2, dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Jika kita membaca dokumen sejarah Kongres Pemuda ke-2, kita akan menemukan daftar panitia dan peserta kongres yang berasal dari pulau-pulau terjauh Indonesia. Secara imaginatif sulit rasanya membayangkan mereka dapat bertemu dengan mudah,” ucapnya lagi seraya menambahkan bahwa para pemuda kala itu bukan hanya bertemu, tapi mereka juga berdiskusi, bertukar pikiran, mematangkan gagasan hingga akhirnya bersepakat mengikatkan diri dalam komitmen ke-Indonesiaan.

“Para Pemuda kala itu memiliki latar belakang agama, suku, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa sekat dan batasan-batasan tersebut tidak menjadi halangan bagi para pemuda Indonesia untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Inilah yang kita sebut dengan “Berani Bersatu”, tegas Menteri asal Bangkalan, Madura ini.

Menpora mengutip sebuah pernyataan dari Presiden Republik Indonesia pertama, Bung Karno, yang pernah menyampaikan: “Jangan mewarisi abu Sumpah Pemuda, tapi warisilah api Sumpah Pemuda. Kalau sekadar mewarisi abu, saudara-saudara akan puas dengan Indonesia yang sekarang sudah satu bahasa, satu bangsa, dan satu tanah air. Tapi ini bukan tujuan akhir,”

“Pesan yang disampaikan oleh Bung Karno ini sangat mendalam khususnya bagi generani muda Indonesia. Api sumpah pemuda harus kita ambil dan terus kita nyalakan. Kita harus berani melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah pelah persatuan dan kesatuan bangsa. Kita harus berani mengatakan bahwa Persatuan Indonesia adalah segala-galanya, jauh di atas persatuan keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan.” ucapnya lagi.

Sebagai pembantu Presiden yang menangani langsung urusan kepemudaan negeri ini, Imam mengucapkan rasa syukur bahwa di era pemerintahan Presiden Republik Indonesia saat ini, Bapak Ir. Joko Widodo telah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan kepemudaan Indonesia.

Pada bulan Juli 2017 yang lalu, Presiden telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2017 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan. Melalui Perpres ini, peta jalan kebangkitan pemuda Indonesia terus digelorakan bersama pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan sektor swasta, bergandengan tangan, bergotong royong melanjutkan api semangat Sumpah Pemuda 1928.

Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 yang dilakukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga telah dimulai sejak awal Oktober saat penetapan sebagai Bulan Pemuda, ditandai dengan pelaksanaan berbagai program unggulan di bidang kepemudaan Kemenpora, di antaranya Kirab Pemuda 2017.

Program Kirab Pemuda 2017 melibatkan 73 pemuda terpilih dari seluruh Indonesia yang melakukan perjalanan keliling Indonesia selama 72 hari untuk melakukan napak tilas kebhinekaan dan menggelorakan semangat Pemuda Indonesia berani bersatu. Kirab Pemuda 2017 ini juga sebagai ajang menyalurkan kreativitas pemuda dan mengembangkan potensi wisata lokal di setiap daerah. Sebanyak 34 provinsi dilewati dengan 100 Kabupaten/Kota yang dilibatkan dalam Kirab Pemuda yang menjadi inisiasi yang dilakukan untuk pertama kalinya.

Adapun rute yang dilewati oleh para peserta Kirab Pemuda terdiri dari dua rute besar yakni Zona I yang berawal dari Miangas melintasi Sabang dan berakhir di Blitar, dan Zona 2 yang berawal dari Rote Ndao melintasi Merauke menuju Blitar dan berakhir pada tanggal 8 Desember 2017.

Kegiatan kepemudaan lainnya yang diadakan yakni pemberian penghargaan terhadap pemuda berprestasi, penghargaan pemuda dengan disabilitas berprestasi, temu komunitas pemuda dan organisasi kepemudaaan, pengumuman pemenang lomba foto dan pengumuman dimulainya Pemilihan Pemuda Hebat Pilihan Netizen, yang merupakan kegiatan menominasikan pemuda hebat yang berdampak positif bagi lingkungan yang belum pernah mendapatkan peliputan luas dari media yang melibatkan partisipasi netizen dengan menggunakan media sosial.

Salah satu penerima penghargaan pemuda berprestasi adalah atlet disabilitas  Stephanie Handojo. Pemudi berusia 25 tahun ini merupakan Duta Olimpiade Khusus yang bertugas memberi semangat dan motivasi buat anak-anak berkebutuhan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com