Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB dan PDI-P Sebut Gus Ipul-Azwar Anas Pasangan Merah Putih

Kompas.com - 15/10/2017, 19:34 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding menilai calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang diusung partainya dan PDI-P, Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas merupakan sosok pasangan yang lengkap.

Ia mengatakan Jawa Timur merupakan provinsi yang merepresentasikan Indonesia. Hal itu kata dia terlihat dari komposisi masyarakatnya yang secara sosiologis terdiri dari dua rumpun ideologi di Indonesia, yakni nasionalis dan agamis.

"Kita berharap kedua pasangan menjadi pasangan merah putih karena Jawa Timur representasi negara Indonesia, nasionalis dan agamis. Maka kita bisa menyebut pasangan ini merah putih," kata Karding saat menerima kedatangan Gus Ipul (Saifullah Yusuf) dan Anas di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PKB, Jakarta Pusat, Minggu (15/10/2017).

Terlebih, tutur Karding, PKB dan PDI-P merupakan dua partai besar di Jawa Timur. PKB memiliki kursi terbanyak di DPRD Jawa Timur, yakni 20. Sedangkan PDI-P berada di urutan kedua dengan raihan 19 kursi.

Hal senada disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Ahmad Basarah. Ia mengatakan Anas merupakan Ketua Baitul Muslimin Jawa Timur.

"Saat ini Anas Ketua Baitul Muslimin Jawa Timur, sayap islamnya PDI-P. Dengan ini clear sudah kerja sama DPP PKB dan PDI-P adalah Gus Ipul dan Abdullah Azwar Anas dari PDI-P," tutur Basarah.

"Jadi (soal pemilih) mataraman (pemegang nilai budaya jawa) dan tapal kuda (santri) itu, beliau inilah wakilnya PDI-P," lanjut dia.

PDI Perjuangan dan PKB resmi mengusung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pilkada Jawa Timur, 2018 mendatang.

PDI Perjuangan mengusung sosok Abdullah Azwar Anas sebagai calon bupati dalam Pilkada 2015 dan pada akhirnya menang. Proses itu didahului dengan PKB yang mengusung Saifullah Yusuf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com