Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Vietnam Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Kompas.com - 13/10/2017, 11:32 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Sosialis Vietnam Jenderal Ngo Xuan Lich di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Jumat (13/10/2017).

Kunjungan delegasi Vietnam ini dalam rangka meningkatkan hubungan kerja sama di bidang pertahanan bagi kedua negara serta kunjungan balasan setelah Menhan RI ke Vietnam pada Agustus 2016.

"Hal ini menunjukkan bahwa kita (Indonesia-Vietnam) sahabat dekat, dan Vietnam merupakan mitra strategis," kata Ryamizard dalam sambutannya di hadapan delegasi.

Ia mengatakan, perkembangan geopolitik internasional berlangsung sangat cepat dan kompleks. Hal ini menghadirkan tantangan dan ancaman yang nyata bagi pertahanan negara.

Adapun, ancaman tersebut di antaranya, masuk serta berkembangnya kelompok teroris dan radikal ke dalam negara, aksi separatis, dan pemberontakan bersenjata, dan perang siber.

Baca: Vietnam Ingin Melihat Produk Industri Pertahanan Indonesia

Menurut Ryamizard, tidak ada satupun negara yang dapat menghadapi ancaman secara mandiri.

Sebab, setiap negara memiliki keterbatasan dan kompleksitas persoalan. Oleh karena itu, hubungan baik dan kerja sama perlu ditingkatkan.

Selain itu, kerja sama juga untuk mendukung terwujudnya keamanan dan kesejahteraan di kawasan.

"Tantangan pertahanan negara semakin dinamis dan kompleks. Ancaman bersifat multidimensional. Pertemuan ini kita tempatkan dalam bingkai untuk mengatasi ancaman," kata Ryamizard.

Dikutip dari keterangan pers Kementerian Pertahanan, beberapa poin yang dibahas dalam pertemuan delegasi Indonesia-Vietnam pada hari ini, antara lain mengenai kegiatan Forum Dialog Strategis Pertahanan dan Angkatan Bersenjata, kerja sama bidang pendidikan dan Iatihan, kerja sama bidang Peace-Keeping Operation dan juga penjajakan kerja sama di bidang industri pertahanan. 

Kedua pihak sepakat mendukung terselenggaranya dialog strategis pertahanan dalam format Defence Policy Dialogue (DPD) dan juga melanjutkan Joint Working Group (JWG) pada tingkat Angkatan Bersenjata.

Melalui forum DPD yang akan dilaksanakan pada tahun 2018, kedua pihak dapat duduk bersama untuk merencanakan program-program kerja sama pertahanan yang dapat direalisasilkan di masa mendatang. 

Selain itu, kedua pihak juga akan berdiskusi dan bertukarpandangan mengenai sejumlah isu, misalnya terkait stabilitas keamanan di kawasan Laut China Selatan, keamanan maritim terutama di wilayah perairan kepulauan Sulu Filipina, permasalahan illegal fishing dan isu-isu lainnya terkait ancaman terorisme seperti ancaman kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

Kompas TV Ikuti pembahasannya dengan studio pengamat pertahanan dan militer dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com