JAKARTA, KOMPAS.com - Setya Novanto menegaskan bahwa ia tetapkembali memimpin Partai Golkar. Penegasan itu disampaikan dalam rapat pleno internal DPP Partai Golkar, Rabu (11/10/2017).
Selama satu bulan terakhir, Novanto sempat tak aktif, baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua DPR RI karena alasan kesehatan.
"Ketua Umum Bung Setya Novanto kembali aktif memimpin partai ini dan mengendalikan seluruh langkah-langkah operasional dan tentang juga pengambilan kebijakan di pimpin langsung ketua umum," kata Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham dalam konferensi pers, Rabu (11/10/2017).
Dalam rapat tersebut, Novanto juga mengumumkan kepengurusan baru hasil revitalisasi.
Jumlah pengurus inti DPP Partai Golkar kini berjumlah 301 orang dari awalnya 279 orang. Idrus menyampaikan, ada beberapa orang yang diganti dan ada pergeseran posisi.
Baca: Usai Pimpin Rapat Pleno Golkar, Setya Novanto "Menghilang"
Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Yorrys Raweyai menjadi salah satu yang terkena kebijakan revitalisasi.
Posisi Yorrys digantikan oleh Letnan Jenderal Purn Eko Wiratmoko.
Dalam konferensi pers, Idrus juga memperkenalkan Koordinator Bidang Kajian Strategis dan SDM Lodewijk Friedrich Paulus yang juga baru bergabung pada tahun 2016.
Tak hanya purnawirawan TNI, Golkar juga merekrut purnawirawan Polri dalam kepengurusan baru.
Nama mantan Kabareskrim Polri Komjen Anang Iskandar diperkenalkan sebagai Ketua Badan Litbang Golkar. Badan tersebut baru dibentuk dalam struktur kepengurusan.
Baca: Golkar Resmi Perkenalkan Eko Wiratmoko sebagai Pengganti Yorrys
"Komisaris Jenderal Purn Pol Anang Iskandar sebagai ketua sekaligus diberikan tugas berkoordinasi bersama dengan sekjen dan ketua korbid kepartaian dan korbid kajian, mengambil langkah-langkah pembentukan badan litbang Golkar sekaligus melengkapi komposisi kepengurusannya," kata Idrus.
Novanto sendiri tak terlihat pada konferensi pers tersebut. Ketua DPR RI itu sudah tak berada di dalam ruangan saat para wartawan dipersilakan masuk ke ruang rapat.
Menurut Idrus, Novanto harus menghadiri suatu acara sehingga ia sebagai sekjen partai mewakili Novanto.