JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi, diduga pernah bertemu Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem di Padang, Sumatera Barat, pada 2010. Dugaan pertemuan itu dikonfirmasi jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat Gamawan bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (9/10/2017).
"Apa saksi (Gamawan) pernah ketemu Johannes Marliem di Padang?" ujar jaksa Abdul Basir kepada Gamawan.
Namun, Gamawan membantah hal tersebut. Menurut dia, tidak pernah dia bertemu seseorang yang bernama Johannes Marliem.
Gamawan mengakuI memang ada dua orang asing yang pernah menemuinya di Padang, Sumatera Barat. Tetapi, ia tidak mengenal dan tidak berbicara kepada kedua orang tersebut.
(Baca: Gamawan Fauzi: Dua Kali Audit BPKP, Kenapa Tak Ada Laporan "Mark Up"?)
Awalnya, menurut Gamawan, dia sedang menghadiri acara pelantikan gubernur Sumatera Barat. Kemudian, setelah acara itu, Ketua DPRD Sumatera Barat Yultekhnil meminta waktu untuk bertemu di kediaman Gamawan.
Namun, saat tiba di kediamannya, Yultekhnil membawa dua orang yang tidak dikenal oleh Gamawan. Kedua orang tersebut, menurut Yultekhnil, terkait proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).
"Dua orang itu, yang satu bule, yang satu orang keturunan Chinese. Tapi saya bilang, saya enggak ada urusannya, pergilah," kata Gamawan.
Menurut Gamawan, dalam pertemuan itu ada satu orang laki-laki yang berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
(Baca: Gamawan Fauzi Disebut Terima Honor dari Uang Proyek E-KTP)
Namun, menurut Gamawan, saat itu tidak ada pembicaraan yang dilakukan. Pertemuan itu berlangsung tidak lebih dari 10 menit.
"Saya enggak mau. Saya kan ditipu, minta waktu ketemu, lalu bawa-bawa orang. Dikerjain saya namanya," kata Gamawan.
Dalam persidangan, jaksa KPK sempat menampilkan foto Johannes Marliem. Jaksa menanyakan, apakah orang keturunan Chinese yang datang ke Padang, sama dengan foto yang ditampilkan.
Gamawan mengatakan, ia tidak dapat lagi mengingat wajah tersebut.
Dalam surat dakwaan jaksa Andi Narogong, Johannes Marliem disebut diperkaya sebesar 14.8 juta dollar AS dan Rp 25,2 miliar.