JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono yakin kepercayaan masyarakat terhadap partainya masih tinggi.
Meskipun, beberapa waktu terakhir, sejumlah kader Golkar terlibat kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kalau kepercayaan rakyat masih sangat tinggi. Dan kami masih yakin kader-kader Partai Golkar bisa menjaga itu," ujar Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Namun, ia memahami bahwa momentum ini merupakan saatnya Golkar untuk mengevaluasi perilaku kadernya di daerah.
Aditya Moha, Kader Muda Golkar yang Terjerumus Dugaan Suap Hakim
"Sudah ketujuh dalam waktu bersamaan. Ini memang waktunya kami mengevaluasi kader-kader kami bagaimana tindak tanduknya di daerah," kata dia.
Ke depannya, lanjut Dave, perlu ada pendidikan dari partai untuk mempertegas kepada para kader untuk tak membuat kebijakan atau sikap yang bertentangan dengan UU.
Apalagi, jika kebijakan itu dibuat untuk memperkaya diri sendiri.
"Jadi perlu pendidikan lagi agar aturannya itu lebih dipertegas, lebih jelas. Bisa berbentuk seminar, bimtek kalau daerah atau short course untuk yang di DPR RI. Supaya benar-benar mengerti dan memahami tupoksi kepala daerah," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Baru Haji Bersama, Politisi Golkar Ini Kaget Aditya Moha Ditangkap KPK
KPK menetapkan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Aditya Anugerah Moha karena diduga memberi suap kepada hakim Pengadilan Tinggi Manado, Sulawesi Utara.
Aditya menambah deretan jumlah kader Golkar yang ditangkap KPK setelah komisi antirasuah menanggap beberapa kepala daerah dari partai berlambang pohon beringin itu.
Beberapa di antaranya adalah Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, Gubermur Bengkulu Ridwan Mukti, Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno, Ketua DPRD Banjarmasin, Iwan Rusmali, Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi, dan lainnya.