Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Perpanjangan Pansus KPK, Mahasiswa UI Unjuk Rasa di DPR

Kompas.com - 05/10/2017, 19:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari 100 mahasiswa dari Universitas Indonesia menggelar aksi di halaman Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/10/2017) sore.

Para mahasiswa memprotes perpanjangan masa kerja Panitia Khusus Hak Angket KPK dan hasil praperadilan Setya Novanto.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Muhammad Syaeful Mujab menuturkan, aksi tersebut baru merupakan aksi pemanasan massa. Pihaknya tengah mengkonsolidasikan aksi tersebut dengan kampus-kampus se-Indonesia.

"Akan ada gerakan bersama," kata Mujab, Kamis.

Mujab menyampaikan, pihaknya tak akan meminta bertemu dengan Pansus Angket KPK melainkan dengan Pimpinan DPR. Hal ini karena mereka tak mengakui keabsahan pansus angket.

(Baca: Pansus Angket KPK: Mahasiswa Kerahkan 1.000 Massa, Kami Dorong untuk 5.000)

"Sebagaimana pun bertemu pihak yang kontra dengan angket, dia akan tetap menjalankannya karena dia enggak dengar aspirasi dr kami," tuturnya.

Adapun pimpinan yang ingin ditemui, kata dia, adalah Fahri Hamzah dan Fadli Zon. Mujab menambahkan, keduanya juga merupakan alumni UI.

Sebelum aksi, perwakilan massa juga sudah menghubungi keduanya namun tak mendapat respons. Mereka juga secara massal mengirimkan pesan singkat kepada dua wakil ketua DPR RI itu.

"Semua massa di sini kami minta utk nge-chat Fahri Hamzah dan Fadli Zon," kata dia.

(Baca: Pansus Angket: Kalau KPK Hadirnya Tunggu Kiamat, Kami Tunggu)

Ke depannya, mereka mengagendakan aksi lanjutan bersama mahasiswa se-Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo. Meski jadwalnya belum ditentukan, namun Mujab memastikan aksi tersebut dilaksanakan Oktober ini.

"Soon or later kami akan ke presiden. Agar presiden tidak hanya bertindak seperti kepala pemerintahan tapi juga kepala negara," ujarnya.

Aksi dimulai sekitar Pukul 17.00 WIB dan berlangsung sekitar satu jam serta diakhiri dengan aksi lempar koin.

"Kami lempar koin untuk DPR kali aja mereka kurang korupsi, kami akan nyumbang," tutur Mujab.

Kompas TV Seorang warga bernama Madun Hariyadi melaporkan ketua KPK Agus Rahardjo atas dugaan tindak pidana korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com