JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Korbid Polhukam) Yorrys Raweyai mempertanyakan Surat Keputusan (SK) pencopotannya.
Hingga saat ini, Yorrys mengaku belum menerima surat itu secara resmi.
Menurut dia, pencopotan seorang kader dari jabatan yang diembannya harus melalui prosedur yang berlaku dan resmi, bukan rumor.
Apalagi, kata Yorrys, kabar pencopotannya disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar Azis Samual.
Menurut dia, pencopotan Korbid Polhukam seharusnya disampaikan oleh Ketua Umum Paetai Golkar, Sekretaris Jenderal, dan Ketua Harian.
Baca: Golkar Copot Yorrys Raweyai sebagai Korbid Polhukam
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari ketiga pihak tersebut terkait pencopotannya dari jabatan Korbid Polhukam.
"Tidak ada pembahasan, saya ini Korbid Polhukam lho, bukan kroco-kroco," kata Yorrys di Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2017).
Oleh karena itu, ia menilai kabar pencopotannya tak perlu ditanggapi karena bukan berasal dari pihak yang berwenang.
Ia menganggap Azis tidak memiliki kapasitas untuk menyampaikan pernyataan resmi kepada publik terkait pencopotannya.
"Saya bisa anggap itu (pencopotan) hoaks. Kalau kata Ketua Harian, Nurdin, itu (pencopotan) ilegal, ini Ketua Harian yang ngomong. Terus kalau kita tanggapi kan lucu, nanti apalagi? Yang ngomongnya itu siapa dia? Kapasitasnya apa?" lanjut dia.
Baca: Sekjen Golkar Pastikan Tak Ada Rapat Pleno Penonaktifan Setya Novanto
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar mencopot Yorrys Raweyai dari posisi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Posisi Yorrys digantikan Letnan Jenderal Purnawirawan Eko Widyatmoko.
"Ya, wacana itu memang saya sudah ada tapi pergantian ini diskresi ketua umum. Nanti akan ada penjelasan resmi dari Golkar," ujar Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar, Roem Kono saat dikonfirmasi, Selasa (3/10/2017).
Hal itu juga dibenarkan Ketua DPP Partai Golkar, Aziz Samual. Menurut dia, Yorrys dicopot karena sikapnya kerap dianggap bertentangan dengan partai.
"Pergantiannya itu memang penilaian ketua umum dan pengurus DPP yang melihat arogansinya Pak Yorrys yang melebihi batas terkait partai," ujar Aziz.
Surat keputusan pencopotan Yorrys, kata dia, sudah diteken oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham.
Menurut dia, hanya Yorrys yang diganti dari kepengurusan.
"Tidak ada (yang lain). Pak Yorrys saja. Yang lain kan tidak membuat masalah apa-apa," kata dia.