Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Jangan Sampai Nyawa Anak Dikalahkan Urusan Birokrasi

Kompas.com - 03/10/2017, 11:21 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan, tugas untuk melindungi rakyat dari penyalahgunaan obat tidak bisa hanya dibebankan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jokowi meminta semua kementerian, semua lembaga non kementerian, dan pemerintah daerah untuk saling kerja sama dan bersinergi, sehingga pemberantasan penyalahgunaan obat betul-betul bisa berjalan efektif.

"Sekat-sekat birokrasi harus dihilangkan, diruntuhkan. Jangan sampai perlindungan nyawa anak, nyawa generasi muda Indonesia dikalahkan hanya untuk urusan-urusan birokrasi dan prosedur, dikalahkan urusan surat menyurat, urusan kertas, urusan pengelolaan pos anggaran," kata Jokowi saat menghadiri Pencanangan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2017).

Jokowi mengaku bahwa beberapa waktu lalu pihaknya dihebohkan oleh obat berbahaya, PCC, yang telah menimbulkan korban. Obat tersebut muncul di Kendari, Sulawesi Tenggara.

"Modus penyebarannya sudah seperti narkoba. Pertama-tama ditawarkan gratis untuk menjerat dan menjebak korban. Lalu menimbulkan ketergantungan," kata Jokowi.

(Baca juga: Jokowi Tanya Kabareskrim, "Gimana Kalau Bandar Narkoba Kita Gebuki?")

Selain PCC, Jokowi juga mendengar mengenai pil jin. Lalu, ada juga kebiasaan berbahaya meminum tramadol, kopi dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Jatuhnya korban khususnya di kalangan anak-anak muda, konsumsi tablet PCC, mengkonsumsi pil jin, harusnya membuka mata kita semuanya. Bahwa masalah penyalahgunaan obat, masalah obat ilegal, masalah obat terlarang, tidak bisa kita anggap enteng, tidak bisa kita anggap angin lalu," ucap Jokowi.

Jokowi menilai, peredaran obat terlarang ini seperti fenomena gunung es. Tampak di permukaan, namun di bawahnya tersimpan potensi masalah penyalahgunaan obat terlarang yang besar yang perlu mendapatkan pengawasan dari semua pihak.

"Saya mengingatkan fungsi pengawasan ini bukan sekedar masalah administrasi, bukan masalah semata-mata prosedur teknis, apalagi urusan bisnis, tidak," kata Jokowi.

"Tapi ini adalah urusan kehadiran negara, urusan kehadiran pemerintah dalam melindungi rakyatnya, urusan menyelamatkan generasi muda yang akan menjadi penerus masa depan bangsa kita Indonesia," ucap dia.

(Baca juga: Jokowi: Saya Sudah Katakan, Tembak di Tempat Saja...)

Hadir dalam acara tersebut Kepala BPOM Penny K Lukito, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Ari Dono dan sejumlah perwakilan dari lembaga terkait lainnya.

Kompas TV Menurut sejumlah data semakin banyak anak di bawah umur terlibat penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com