Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani Dipenuhi Pengunjung

Kompas.com - 30/09/2017, 14:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjung berdatangan memenuhi Museum Sasmitaloka Jenderal Ahmad Yani, Sabtu (30/9/2017). Sejak pukul 11.00, pengunjung terus berdatangan ke bekas rumah Jenderal Ahmad Yani yang terletak d Jalan Lembang, Jakarta Pusat ini.

Kebanyakan pengunjung yang datang adalah keluarga dan anak-anak. Seperti Idin (14), pelajar SMPN 57 Jakarta yang datang bersama lima teman-temannya.

"Kalau orangnya (Jenderal Ahmad Yani) sudah tahu ceritanya, dia kan pahlawan revolusi. Tapi belum pernah lihat rumahnya," kata Idin ditemui di dalam museum, Sabtu siang.

Selain itu, ada pula Eko dari Cililitan yang mengajak ketiga anaknya untuk belajar soal sejarah G30S/PKI dengan mengunjungi museum-museum yang berkaitan dengan peristiwa itu.

"Anak-anak emang masih kecil tapi kan kalau diajak jalan-jalan suka, ya sekalian belajar," kata Eko.

Pengunjung yang  datang mengisi buku tamu terlebih dahulu. Mereka kemudian diminta melepas alas kali dan masuk dari pintu belakang.

Dari pintu belakang, terpampang foto-foto usai pembunuhan Jenderal Ahmad Yani. Ada pula foto dari film G30S/PKI yang mereka ulang kejadian pada malam itu.

Melewati kamar mandi dan dapur, terlihat bahwa kondisi museum saat ini masih sama seperti aslinya. Kompor dan air di bak mandi dibiarkan untuk dilihat-lihat pengunjung.

Kemudian, pengunjung melewati pintu dengan lima lubang tembakan di kacanya. Pintu itu menjadi saksi ketika tentara melepaskan tujuh tembakan ke Jenderal Ahmad Yani yang tengah berganti pakaian dinas di balik pintu itu.

Di balik pintu, terdapat bar yang dipenuhi oleh foto-foto, hingga patung kepala Ahmad Yani. Pemandu museum menjelaskan bahwa ketika rumah ini dijadikan museum oleh Soeharto pada 1 Oktober 1966, perabotan dan sebagian besar barang milik keluarga Ahmad Yani dipertahankan dan terus dirawat.

Banyak pengunjung yang terkesan dengan dua macan yang diawetkan milik Ahmad Yani. Banyak pula anak-anak perempuan yang senang melihat koleksi boneka milik putri-putri Ahmad Yani.

Boneka itu, kata pemandu museum, dibeli Ahmad Yani untuk putri-putrinya setiap ia pergi dinas. "Tidak terbayang ngerinya malam itu di sini ya," kata para pengunjung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com