"Tapi kalau untuk dapat kemoterapi nya sampai saat ini belum bisa dipastikan," ujar dia.
Heri mengatakan, permasalahan yang dialami Ayu ini memang kerap terjadi dan menimpa pasien lainnya. Menurut dia, hal ini disebabkan karena terbatasnya fasilitas kesehatan di rumah sakit. Sementara, peserta BPJS setiap harinya semakin bertambah.
"Jadi peningkatan peserta BPJS itu tidak diimbangi dengan peningkatan fasilitas kesehatan dan alat-alat medis," ucap Heri.
Lebih parahnya lagi, lanjut Heri, banyak juga rumah sakit yang lebih mendahulukan non BPJS. Akibatnya, antrean pasien BPJS untuk mendapatkan fasilitas kesehatan menjadi jauh lebih lama.
"Sebenarnya tidak boleh ada perbedaan antara peserta BPJS dan non BPJS, tapi kami lihat di lapangan memang yang non BPJS ini cendrung lebih cepat," kata dia.
Heri berharap pemerintah tak tinggal diam dan segera mencari solusi untuk membenahi pemrasalahan ini. Dengan begitu, Ayu dan para peserta BPJS lain di seluruh Indonesia bisa segera mungkin mendapatkan layanan kesehatan sesuai kebutuhannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.