Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maria Catarina Sumarsih Nilai Agenda Reformasi Telah Gagal

Kompas.com - 20/09/2017, 17:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis hak asasi manusia yang juga ibu dari korban Tragedi Semanggi I Bernardinus Realino Norma Irmawan (Wawan), Maria Catarina Sumarsih, menilai bahwa agenda reformasi telah gagal.

Wawan yang saat itu merupakan mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Jakarta, tewas dalam peristiwa Tragedi Semanggi I pada 1998.

Sumarsih menceritakan bagaimana anaknya bersama para aktivis kala itu menuntut perubahan dari pemerintahan yang otoriter, militeristik, dan korup, menuju pemerintahan dengan sistem yang demokratis.

Akan tetapi, lanjut Sumarsih, rupanya perjuangan menuju pemerintahan yang demokratis itu butuh pengorbanan darah dan nyawa.

"Setelah berjuang menurunkan Soeharto dari presiden, perjuangan selanjutnya adalah mengawal enam agenda reformasi, yang dalam perkembangannya, saya mengatakan enam agenda reformasi yang disuarakan gerakan mahasiswa saat itu gagal," kata Sumarsih dalam sebuah diskusi bersama Kontras, di Jakarta, Rabu (20/9/2017).

(Baca juga: Mahfud MD: Sejak Reformasi, Pancasila dan Konstitusi Digerogoti)

Sumarsih menuturkan, agenda pertama reformasi yaitu mengadili Soeharto dan kroni-kroninya. Saat itu, Soeharto dinyatakan sakit permanen sehingga memaksa proses pengadilan dihentikan.

Lalu, agenda pemberantasan KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Sumarsih melihat, bukannya berkurang, namun praktik KKN justru merajalela dan menular ke anak-anak muda yang menjadi pejabat negara.

Demikian halnya dengan agenda menegakkan supremasi hukum. Sebagai negara hukum, Indonesia memiliki undang-undang yang mengatur berbagai hal, termasuk soal pelanggaran hak asasi manusia.

"Tetapi kenyataannya tak berjalan," ucap Sumarsih.

(Baca juga: Sumarsih: Tragedi Semanggi Tak Pantas Diselesaikan lewat Rekonsiliasi)

Sementara itu, mengenai agenda menghapuskan dwifungsi ABRI, Sumarsih mempertanyakan mengapa saat ini TNI justru masuk di sektor pertanian, mulai dari penyediaan bibit, pengadaan alat pertanian, hingga pemasaran produk pertanian.

"Ini menunjukkan sekarang, ABRI yang dulu diputuskan untuk kembali ke barak, tetapi hanya beberapa hari, mereka sudah kembali lagi ke dwifungsi ABRI," ujar Sumarsih.

Adapun dua agenda reformasi lain adalah mengenai amandemen konstitusi dan memberikan otonomi daerah seluas-luasnya. Saat ini, amandemen telah dilakukan sebanyak empat kali dan otonomi juga telah dilakukan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com