JAKARTA, KOMPAS.com - Ramai-ramai isu kebangkitan komunisme di Indonesia membuat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan turut berkomentar.
Kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/9/2017), Luhut menegaskan, jangan sampai energi bangsa habis untuk berkutat pada isu itu.
"Enggak usah kita habis energi untuk bercerita isu (kebangkitan komunis) itu," ujar Luhut.
Luhut mengatakan, dunia saat ini berkembang dengan cepat. Ada sejumlah isu yang saat ini jauh lebih penting bagi kemaslahatan kehidupan manusia. Isu pertama yakni perubahan tenaga kerja dalam dunia industri, dari orang ke robot.
"Di negara maju, sekarang sudah mulai robotik. Akibatnya, akan banyak pemecatan. Sekarang bagaimana energimu melihat ini. Kalau lay off apa yang harus kita lakukan? Nah itulah yang harus kita pikirkan," ujar Luhut.
(Baca: Buya Syafii: Di Mana-mana Komunisme Sudah Runtuh Kok...)
Kedua, adalah isu ketahanan pangan. Masyarakat Indonesia akan jauh lebih produktif jika memikirkan bagaimana Indonesia mampu bertahan di tengah isu krisis pangan dunia.
"Harus ada rekayasa pangan supaya sustainability negara bagus. Karena apa? Jumlah penduduk itu bertambah. Jadi kita fokus saja ke masalah ini karena tidak bisa selesai lima tahun. Daripada hanya bicara tadi G30S PKI saja," ujar Luhut.
Luhut menegaskan, kebangkitan komunisme memang harus diwaspadai. Ia melihat, negara sudah sangat baik menjaga negara dari ideologi komunisme. Namun, sekali lagi ia mengatakan, jangan sampai waspada terhadap komunisme menghabiskan energi bangsa. Apalagi sampai terjadi pertengkaran fisik.
"Kalau kita berantem soal begitu-begituan saja ya kurang kerjaan begitu loh. Bahwa kita waspada, oke, kita semua setuju," ujar Luhut.