Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Peristiwa 911 dan Ancaman Teror di Indonesia

Kompas.com - 13/09/2017, 08:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Pengeliling dunia terkenal Amelia Earhart dalam lintasan terbangnya keliling dunia, pada rute menembus kawasan pasifik melakukan “maintenance stop over” di lapangan Andir.

Nurtanio dan kawan-kawan mengembangkan tempat pemeliharaan pesawat menjadi tempat perakitan pesawat. Secara visioner sasarannya adalah menjadi produsen pesawat terbang latih taktis.

Perkembangan untuk mencapai tujuan itu memang butuh waktu panjang. Tak bisa main sulap. Dana harus dicari sendiri. Tak ada dukungan.

Puncaknya adalah sat momen pengembangan pesawat terbang canggih N-250.  Beberapa lahan penting  di pangkalan udara  termasuk perkantoran Pusat Dinas Psikologi Angkatan Udara harus dibongkar demi “lancar”nya proyek N-250 tersebut.  

Sebuah keputusan yang diikuti dengan tindakan terburu-buru dari pola pengelolaan “potong kompas” untuk kejar sasaran.  

Sayang seribu sayang, semua yang dilakukan tanpa perencanaan yang matang dan pertimbangan kepentingan nasional yang menyeluruh ujungnya adalah kegagalan.  

Proyek N-250 terhenti ditengah jalan. Kompleks bangunan Pangkalan Udara termasuk Kantor Pusat Psikologi AU sudah telanjur dibongkar habis. Seluruh bangunan di sana  mangkrak.

Kabarnya, Kantor Pusat Psikologi AU yang dipindah ke Halim akan kembali diungsikan entah ke mana menyusul berkembangnya penerbangan komersial sipil di sana dan proyek stasiun pusat kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Semoga ini menjadi masukan buat kita. Setiap keputusan strategis hendaknya tidak tersandera oleh kepentingan sesaat dan  kekuasaan.

Pelajaran dari 911

 

Semua Pangkalan Angkatan Udara memang terkesan tidak berguna “tidak berguna” sama sekali. Namun, mesti diingat, saat dibutuhkan, ia tidak bisa dibangun dalam waktu singkat.

Pelajaran mahal dapat dipetik dari peristiwa 911 yang dramatis. Peristiwa itu terjadi di kala perang dingin usai.  Kesiapsiagaan 24 jam atau 24 hours combat readiness pangkalan-pangkalan Angkatan Udara di Amerika sudah dicabut dengan asumsi situasi sudah “aman”.  

Ternyata Sang Teroris berhasil memanfaatkan hal itu dan membuat Amerika “under attack”. Sejak saat itu semua penerbangan sipil komersial berada dalam pengawasan yang super ketat.

Pangkalan-pangkalan Angkatan Udara siaga penuh mengawasi seluruh gerakan penerbangan sipil komersial yang berpotensi mengandung ancaman terorisme.

Sementara itu, kita justru tengah mengembangkan penerbangan sipil komersial dengan mengalihfungsikan pangkalan-pangkalan Angkatan Udara menjadi bandara bagi penerbangan sipil komersial.  

Mudah-mudahan memang benar bahwa tidak ada ancaman teror sama sekali dan Pangkalan Angkatan Udara memang sudah waktunya dialihfungsikan bagi pengembangan penerbanga sipil komersial.  

Saya ingin mengakhiri uraian ini dengan kata-kata Roy T Bennett: “Respect other people's feelings. It might mean nothing to you, but it could mean everything to them.”

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut, Meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral saya Marahi

Nasional
MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

MPR Akan Temui Prabowo-Gibran Bicara Masalah Kebangsaan

Nasional
Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com