MAGELANG, KOMPAS.com - Tanah dan air yang diambil dari penjuru Nusantara bersatu di Stadion Moch Soebroto, Kota Magelang, pada puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXXIV, Sabtu (9/9/2017).
Penyatuan itu dipimpin langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito dan disaksikan oleh ribuan pelajar, atlet hingga kepala daerah seluruh Indonesia.
Sebelum disatukan, tanah dan air yang sudah dimasukkan ke dalam kendi atau wadah itu dibawa oleh pemuda-pemudi dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka mengenakan pakaian adat khas daerah masing-masing.
Imam Nahrawi mengatakan, pencampuran dua elemen alam itu merupakan momen sakral penyatuan semangat kebangsaan sebagai warga negara.
Tanah dan air diambil oleh para pesepeda Gowes Pesona Nusantara (GPN) dari 125 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
"Tidak sekadar gowes, mereka juga membawa tanah dan air dari kota masing-masing. Bukan sembarang tanah dan air yang diambil, tapi merupakan tanah dan air yang diambil dari tempat-tempat mulia, agung, dan keramat," ujar Imam Nahrawi.
(Baca juga: Haornas 2017, Jokowi Akan Bangun Monumen Tanah Air di Gunung Tidar)
Tanah dan air itu selanjutnya akan dibawa ke puncak Gunung Tidar, Kota Magelang untuk dibuat monumen.
Menurut Imam, tanah dan air itu bukan sekadar simbol kebersamaan, tapi juga pesan bahwa tanah dan air Indonesia harus dirawat serta dijaga selama-lamanya.
"Perbedaan bukan penghalang untuk bersama dan maju. Gunung Tidar nanti akan menjadi saksi sejarah berdirinya monumen yang bahannya tanah dan air dari ratusan daerah di Indonesia," kata dia.
Deputi 3 Kemenpora RI, Raden Isnanta, menyebut dari semula hanya 90 kota/kabupaten yang terlibat, berubah menjadi 125 daerah yang ikut menyerahkan tanah dan airnya untuk dibangun menjadi monumen.
Hal ini menunjukkan antusiasme daerah yang sangat besar.
"Tanah dan air ini dihimpun melalui proses yang mengandung nilai spiritual hebat. Ada yang diambil dari tempat bersejarah, keramat, bahkan ada yang diambil dari titik tengah lautan dan lembah yang dalam. Benar-benar luar biasa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.