Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Minta Jokowi Penuhi Janji Kampanye, Bukan Pikirkan Pilpres 2019

Kompas.com - 07/09/2017, 16:13 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengingatkan Presiden Joko Widodo untuk fokus bekerja memenuhi janji kampanyenya saat Pilpres 2014.

Ia meminta Jokowi tidak buru-buru memikirkan Pilpres 2019 pada sisa dua tahun pemerintahannya.

"Kalau sejak dari sekarang sudah tancap gas mempersiapkan Pilpres, memang dikhawatirkan akan pecah perhatian, enggak fokus," kata Hidayat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2017).

Hal ini disampaikan Hidayat menanggapi kehadiran Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional III relawan Pro Jokowi (Projo), (Senin 4/9/2017).

Baca: Fadli Zon Pertanyakan Kehadiran Jokowi di Rakernas Relawan "Pro Jokowi"

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengingatkan kepada relawan bahwa tahapan Pilpres 2019 sudah akan dimulai setahun lagi.

Jokowi juga menekankan bahwa ia dan kabinetnya akan tetap fokus bekerja, sementara masalah kampanye adalah bagian relawan.

"Sekalipun Beliau dalam pertemuan itu menyampaikan dia kerja saja, kalau yang kampanye para relawan, memang secara teori bisa begitu, tapi nanti pada praktiknya pastilah kemudian orang akan khawatir kalau beragam hujatan, beragam aksi lapangan itu, dianggap bagian dari kampanye menuju Pilpres 2019," kata Hidayat.

Hidayat mengatakan, publik dengan sendirinya akan memiliki penilaian positif terhadap Jokowi jika berhasil memenuhi janji kampanye yang disampaikan pada Pilpres 2014.

Baca: Jokowi Ingatkan Relawan Projo Jangan Ikuti Cara Saracen

Sebaliknya, jika janji kampanye tidak terpenuhi, maka publik akan kecewa.

"Jadi lebih positif apabila Pak Jokowi lebih memastikan seluruh waktunya untuk kemudian membuktikan tentang pelaksanaan janji kampanye," ujar Hidayat.

Wakil Ketua MPR ini menilai, saat ini Jokowi berhasil menghibur masyarakat dengan aksi bagi-bagi sepedanya.

"Jangan hanya berhenti pada pembagian sepeda, pembagian buku, tapi program asasi yang prinsip terkait dengan penegakan hukum, keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, pendidikan, masalah ekonomi, konflik sosial, ketegangan antar warga, peningkatan daya beli rakyat, daya saing indonesia di mata dunia, dan beragam hal yang harusnya dilaksanakan negara merdeka dan berdaulat," kata dia.

Kompas TV Meski masih dua tahun lagi, partai politik mulai pamer dukungan ke sejumlah kandidat calon presiden. Murni dukungan atau ada kepentingan?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com