Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gus Dur Jadi "Gelandangan" di Ibu Kota

Kompas.com - 07/09/2017, 10:19 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Almarhum Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur bisa dibilang seorang putra mahkota. Ia merupakan cucu dari Hadraratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri salah satu ormas keagamaan besar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

Kendati demikian kehidupan Gus Dur jauh dari bayangan seorang putra mahkota pemimpin sejuta umat.

KH Mustofa Bisri alias Gus Mus, sebagai seorang sahabat, bertutur soal laku hidup sederhana Gus Dur dalam buku berjudul "Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus" yang ditulis KH Husein Muhammad.

Gus Mus menyebut Gus Dur pernah jadi "gelandangan" ketika tiba untuk mengadu nasib di Jakarta.

"Lho kok saya tahu? Ya karena saya juga gelandangan. He-he-he. Kalau saya ke Jakarta mesti ke tempat beliau (Gus Dur). Waktu itu Gus Dur masih mengontrak ke sana mengontrak ke sini. Wah, enggak karuan. Dari sini pindah ke sana. Kaya kucing saja. Ha-ha-ha," canda Gus Mus dalam buku tersebut.

(Baca: Selamat Ulang Tahun, Gus Dur!)

Gus Mus lalu menyampaikan pengalamannya menjadi gelandangan bersama Gus Dur di Mesir, Irak, Belanda, Jerman, Perancis, hingga kembali ke tanah air dan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar NU serta menjadi Presiden keempat RI.

Semasa menjadi "gelandangan" bersama, Gus Mus bahkan tak pernah melihat Gus Dur memegangi dompet karena memang tak punya. Ia bahkan telah mengkonfirmasi ihwal hal tersebut kepada istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.

Kabar Gus Dur yang tak punya dompet itu pun dibenarkan. Para tamu yang menghadiri tahlilan 1.000 hari Gus Dur pun tertawa mendengar cerita Gus Mus.

Gus Mus melanjutkan, Gus Dur sering tak punya uang karena saat memilikinya ia langsung membagikannya kepada yang membutuhkan. Gus Dur seperti tak membutuhkannya, saat ditipu orang, ia diam meskipun mengetahui.

(Baca: Gara-gara Gus Dur, Gus Mus Jadi Penyair...)

Dalam buku tersebut, diceritakan pula saat Gus Dur dan keluarga bersusah payah bertahan hidup di Jakarta. Istrinya, Sinta Nurwahid, setiap malam harus membungkusi kacang dan es yang akan dijajakan esok pagi.

Sementara itu, Gus Dur membantu pekerjaan rumah lain seperti mencuci popok anaknya, memasak nasi, dan membersihkan rumah.

"Gus Dur adalah seorang bersahaja, nerimo, dan tulus. Hidupnya dipertaruhkan sepenuhnya untuk mendampingi dan membel orang-orang yang lemah, untuk kemanusiaan. Hatinya tak tergantung kepada manusia, melainkan kepada Allah SWT," lanjut Gus Mus.

Kompas TV Seperti apa tradisi Lebaran ala keluarga Yenny Wahid?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak di Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com