Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Yakin Kunker Luar Negeri Tak Ganggu Kinerja Legislasi

Kompas.com - 31/08/2017, 16:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Kurniawan meyakini kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri tak akan mengganggu kinerja legislasi DPR di tahun 2018 yang juga tahun politik, yakni setahun menjelang pemilu 2019.

Menurut dia, rencana kunker nantinya harus disesuaikan dengan kebutuhan pembahasan rancangan atau revisi undang-undang sehingga efektif dan efisien.

Selain itu, kata Taufik, di tahun politik, DPR jangan lagi memprioritaskan kuantitas undang-undang yang dihasilkan, melainkan lebih mementingkan kualitas.

"Karena kalau dilihat dari durasi yang ada dalam satu tahun, biasanya itu setiap komisi ini satu sampai tiga undang-undang. Tiga itu sudah dipaksa maksimalnya dalam satu tahun," kata Taufik di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

 

(Baca: Tahun 2018, Kunker Luar Negeri DPR Dianggarkan Naik Rp 141,9 Miliar)

Karena itu, menurut dia, setahun DPR maksimal hanya bisa menghasilkan 33 undang-undang. Sehingga, menurut dia, tidak realistis jika target program legislasi nasional (prolegnas) di atas angka tersebut.

 

Ia pun mengatakan ke depan DPR akan kembali menyaring Rancangan Undanng-Undang (RUU) prioritas yang mendesak untuk diselesaikan.

"Jadi kami akan menetapkan lagi mana yang paling prioritas di antara yang lebih prioritas. Artinya ya nanti disinkronkan," kata Taufik.

"Karena di pimpinan DPR kami mengharapkan setuju dengan usulan pemerintah dan Presiden Jokowi bahwa jangan hanya melulu aspek kuantitas, tapi kualitasnya," lanjut politisi PAN itu.

(Baca: Gerindra Minta Anggota DPR Tak Mangkir Rapat Demi Kunker Luar Negeri)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menganggarkan kunjungan luar negeri sebesar Rp 343,6 miliar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Angka tersebut naik sekitar Rp 141,9 ari tahun ini yakni sebesar Rp 201,7 miliar.

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Anton Sihombing menuturkan, kenaikan anggaran tersebut salah satu alasannya adalah karena sempat adanya moratorium kunker luar negeri pada DPR masa kepemimpinan Ketua Ade Komarudin.

"Dulu kan sempat moratorium ke luar negeri," kata Anton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2017).

Kompas TV Hilangnya Nama Setya Novanto dalam Berkas Putusan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com