Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Gibran Rakabuming Sering Mengangkat Dagu?

Kompas.com - 31/08/2017, 06:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, kerap tertangkap kamera pewarta sedang berpose mengangkat dagu.

Salah satunya, saat Gibran bertemu putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono di Istana Presiden, Kamis (10/8/2017).

Foto pemilik usaha katering Chili Pari dan Markobar sedang 'ndangak' dengan kedua tangannya berada pinggang itu tersebar luas dan menjadi viral di media sosial.

Dalam wawancara eksklusif bersama Kompas.com pada Minggu (27/8/2017) lalu, hal ini turut ditanyakan kepada Gibran.

"Enggak tahu," jawab Gibran singkat. 

Baca: Cara Santai Gibran Rakabuming Hadapi Hoaks

"Mungkin ngepasin wartawannya di bawah atau ngambil foto angle-nya dari bawah. Mungkin loh ya, enggak tahu juga," lanjut dia.

Gibran mengatakan, wartawan memang bebas mengambil foto dari angle manapun yang disukai.

"Ya enggak apa-apa. Wartawannya kan banyak. Ada yang di bawah, ada yang duduk, ada yang berdiri, ada yang di belakang. Biasa saja," ujar dia.

Soal foto tersebut memberi kesan bahwa dirinya sombong, Gibran tidak terlalu ambil pusing. Ia tak mau menanggapinya.

Baca: Ikut Kunjungan Jokowi ke Luar Negeri, Gibran-Kaesang Bayar Sendiri

Gibran berpendapat, tidak ada gunanya memberikan klarifikasi kepada orang yang sudah terlanjur dikuasai kebencian.

"Ya enggak apa-apa (dibilang sombong). Terserah orang, itu kan opini orang. Tapi saya sih biasa saja," ujar Gibran.

Jika sudah ada yang keterlaluan, Gibran memilih untuk mengunggah kembali tudingan negatif tentang dirinya.

Cara itu adalah salah satu cara untuk merespons komentar negatif.

"Yang jelek-jelek kan biasanya kami retweet, kami malah posting sendiri. Biasalah," ujar dia.

Kompas TV Membaca Keakraban Agus Yudhoyono dan Presiden Jokowi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com