MEKKAH, KOMPAS.com - Kementerian Agama menyatakan, hingga Senin (28/8/2017) tercatat ada 122 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci.
Angka ini merupakan yang tercatat selama pelaksanaan ibadah haji hingga dua hari menjelang pelaksanaan puncak haji 1438 Hijriah, yaitu wukuf di Padang Arafah.
Dilansir dari situs Kementerian Agama, dua anggota jemaah Indonesia wafat di Jeddah, 86 orang wafat di Mekkah, dan 34 orang wafat di Madinah. Tiga dari jumlah yang wafat adalah jemaah haji khusus.
Data terbaru Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Daker Makkah, merilis enam nama anggota jemaah yang wafat pada 27 Agustus 2017. Semuanya wafat di Mekkah.
(Baca juga: Timwas Haji Temukan Berbagai Persoalan Terkait Makanan hingga Pondokan)
Daftar nama anggota jemaah haji Indonesia yang meninggal bisa dilihat di situs Kementerian Agama di tautan ini: Dua Hari Jelang Arafah, Total 122 Jemaah Wafat di Arab Saudi.
Adapun pelaksanaan wukuf di Padang Arafah yang merupakan puncak perayaan haji berlangsung pada 9 Dzulhijah 1438 H atau diperkirakan pada Kamis (31/8/2017).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sebelumnya telah meminta jemaah haji Indonesia agar disiplin dan mematuhi aturan yang telah diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia.
Salah satu aturan yang kerap diingatkan Kemenag adalah mengenai jam melempar jumrah yang berlangsung setelah puncak ibadah haji, sehingga dapat menghindari kecelakaan, yang sering terjadi saat prosesi melempar jumrah.
"Tahun ini adalah tahun terbanyak, tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia yang totalnya 2,1 juta jemaah haji dunia berkumpul. Untuk jemaah Indonesia tetap disiplin dan selalu berkoordinasi dengan petugas," kata Lukman.
(Baca: Tiba di Tanah Suci, Menag Minta Jemaah Haji Indonesia Taati Aturan)