Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Anggap Perlindungan Kelompok Minoritas Masih Lemah

Kompas.com - 29/08/2017, 12:44 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komnas HAM Muhammad Nurkhoiron mengatakan, Polri dalam fungsinya melindungi masyarakat masih lemah.

Terutama untuk melindungi kelompok minoritas yang melaksanakan kegiatan keagamaan atau tradisi mereka.

Hal yang biasanya terjadi justru kegiatan tersebut dibubarkan dan terjadi pelanggaran hak asasi untuk berkumpul.

"Fakta di lapangan, ada polisi yang bubarkan pengajian karena mau didemo masyarakat yang tidak setuju. Bilangnya, 'sudahlah, kalian bubar saja daripada didemo'," kata Nurkhoiron dalam diskusi di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

(baca: Komnas HAM Sebut Isu Intoleransi Beragama Kerap Jadi Senjata Politik)

Hal tersebut banyak terjadi di daerah-daerah di luar Jakarta. Nurkhoiron mengatakan, alih-alih mengawal kegiatan dan menjaganya agar unjuk rasa kondusif, polisi malah membubarkan kelompok tersebut.

"Keluhan yang sering dihadapi, pasukannya sedikit. Maka tidak mau menghadapi mobilisasi itu. Lebih mendesak Ahmadiyah, jangan bikin acara sekarang, atau pindah tempat saja," kata Nurkhoiron.

Ia kemudian mencontohkan, di Sulawesi Selatan, ada festival khusus waria yang rutin digelar setiap tahun di Sulawesi Selatan.

(baca: Alissa Wahid: Negara Sukses Berantas Terorisme, tapi Abaikan Intoleransi)

Kegiatan itu sudah menjadi bagian dari kearifan lokal. Namun, tahun ini festival waria tersebut akhirnya dibubarkan.

Hal itu disebabkan ada ormas agama yang akan datang berbondong-bondong dari berbagai daerah ke Sulawesi Selatan untuk unjuk rasa.

Nurkhoiron mengatakan, saat itu dirinya menghubungi kepolisian setempat. Ia mempertanyakan pembubaran kegiatan yang tak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

"Bupatinya juga kok kelihatannya menyerah, biasanya dia selalu turut andil," kata Nurkhoiron.

"Kan ini cermin betapa mudahnya isu itu bisa digerakkan. Ini membuat polisi mengabaikan tugas pokoknya," lanjut dia.

(baca: Polri: Intoleransi adalah Cikal Bakal Terorisme)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com