Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiburokhman: Sering Kritisi Pemerintah, ACTA Takut Dibubarkan

Kompas.com - 28/08/2017, 19:01 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman khawatir organisasinya itu dibubarkan pemerintah karena kerap mengkritik pemerintah. 

Hal ini disampaikan Habiburokhman menyikapi peran pengadilan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Perppu Ormas) sudah dihapus dan digantikan oleh Pemerintah.

"ACTA dari dulu kan paling sering berseberangan pendapat dengan pemerintah dan itu kan dibolehkan dalam negara demokrasi. Kami takutnya karena sikap kritis kami, kami organisasi ACTA-nya akan mudah dibubarkan. Itu kekhawatiran kami," kata Habiburokhman usai menjalani sidang uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Senin (28/8/2017).

Dengan alasan ini juga, lanjut dia, dua anggota ACTA yakni Ali Lubis dan Herdiansyah, menggugat Perppu Ormas ke MK.

(Baca: Takut Dibubarkan, ACTA Ikutan Gugat Perppu Ormas)

"Pak Ali Lubis dan Pak Herdiansyah mengalami potensi krugian kalau pemerintah menjadi mudah membubarkan ormas. Kemudian alasannya kan kami khawatir menjadi subjektif, like or dislike," kata Habiburokhman.

Sementara anggota ACTA lainnya, Hendarsam Marantoko menilai penerbitan Perppu Ormas tak sesuai aturan. Saat ini Indonesia tidak dalam keadaan genting sehingga perlu diterbitkan Perppu Ormas.

Alasan tersebut, lanjut dia, sudah disampaikan ke hakim konstitusi dalam sidang uji materi yang digelar pada hari ini. Ia berharap MK dapat membatalkan berlakunya Perppu Ormas.

"Petitum (tuntutan kami) MK membatalkan Perppu," kata dia.

Kompas TV Jokowi Dituding Presiden Diktator (Bag 3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com